Ikatan kimia yaitu gaya tarik menarik antar
atom. Ikatan kimia terbentuk antar atom atau antar molekul untuk mencapai
kesetabilan dengan susunan elektron seperti gas mulia. Yaitu sesuai dengan
aturan Oktet (elektron terluar berjumlah 8) dan aturan duplet (elektron terluar
berjumlah 2). Ikatan kimia terbagi
menjadi beberapa ikatan, diantaranya
1.
Ikatan
Ion
Yaitu Ikatan kimia yang terjadi akibat gaya tarik menarik
elektrostatis antara ion positif dan ion negatif. Ikatan ini terjadi antara
unsur logam dengan unsur non-logam. Senyawa yang terbentuk dengan ikatan ion
dinamakan senyawa ionik. Ciri-ciri Ikatan ion
a. Mempunyai
titik didih dan titik leleh tinggi
b. Pada
suhu kamar berwujud padat
c. Dalam
keadaan murni bersifat konduktor
contoh
Na
Merupakan logam melepaskan 1 elektron, Cl bukan logam menerima 1 elekton. Pada
ikatan NaCl terjadi serah terima elektron.
2.
Ikatan
Kovalen
Yaitu ikatan yang terjadi karena penggunaan bersama pasangan
elektron oleh dua atom yang berikatan. Ikatan kovalen terjadi antara unsur
non-logam dengan unsur non-logam. Ikatan kovalen terdiri atas
a. Ikatan kovalen tunggal
Ikatan
kovalen tunggal adalah ikatan yang terbentuk dari penggunaan bersama sepasang
elektron (setiap atom memberikan saham satu elektron untuk digunakan
bersama).
Contoh
Atom
H dapat berikatan kovalen dengan Cl membentuk HCl. Perhatikan konfigurasi
elektron atom H dan Cl berikut. 1H = 1 dan 17Cl = 2 8 7 Agar elektron valensi
atom H mirip dengan atom He (2) maka diperlukan satu elektron. Demikian pula
atom Cl, agar mirip dengan konfigurasi elektron atom Ar (2 8 8), diperlukan
satu elektron. Oleh karena kedua atom tersebut masing-masing memerlukan satu
elektron maka cara yang paling mungkin adalah setiap atom memberikan satu
elektron valensi untuk membentuk sepasang elektron ikatan.
Contoh
lain Ikatan pada NH3
Contoh
lain Ikatan pada H2
Contoh
lain Ikatan pada CH4
a.
Ikatan
kovalen rangkap dua
Ikatan
kovalen rangkap dua terbentuk dari dua elektron valensi yang disahamkan oleh
setiap atom, misalnya pada molekul O2.
Contoh
lain Pembentukan CO2
c. Ikatan
kovalen rangkap tiga
Ikatan kovalen rangkap tiga
terbentuk dari tiga elektron valensi yang disahamkan oleh setiap atom, misalnya
dalam molekul N2.
Contoh
lain C2H2
d. Ikatan
kovalen koordinasi
Yaitu ikatan kovalen yang memiliki sepasang elektron untuk
digunakan bersama yang berasal dari salah
satu atom. Contohnya ion amonium, NH4+. Ion ini
dibentuk dari amonia (NH3) dan ion hidrogen melalui ikatan kovalen
koordinasi,
Contoh
Lain SO3
Senyawa yang berikatan kovalen disebut
senyawa kovalen. Ciri-ciri ikatan
kovalen antara lain:
1.Dalam keadaan murni bersifat Isolator
2.Mempnyai tiga wujud padat, cair dan gas
3.Mempunyai titik didih dan titik leleh rendah
Dalam ikatan kimia terdapat Pasangan
elektron yang berupa pasangan
elektron yang membentuk ikatan (PEI) dan pasangan elektron yang tidak
membentuk ikatan atau pasangan elektron bebas (PEB). Kedudukan
pasangan elektron ikatan tidak selalu simetris terhadap kedua atom yang
berikatan. Hal ini disebabkan karena setiap unsur mempunyai daya tarik elektron
(keelektronegatifan) yang berbeda-beda. Salah satu akibat dari keelektronegatifan
adalah terjadinya polarisasi pada ikatan kovalen.
Pada contoh (a), kedudukan
pasangan elektron ikatan sudah pasti simetris
(sama) terhadap kedua atom H. Dalam molekul H2 tersebut
muatan negatif (elektron) tersebar homogen. Hal ini dikenal dengan ikatan kovalen nonpolar. Pada
contoh (b), pasangan elektron ikatan tertarik lebih dekat ke atom Cl karena Cl
mempunyai daya tarik elektron(keelektronegatipan) lebih besar daripada H. Hal
ini menyebabkan adanya polarisasi pada HCl, di mana atom Cl lebih negatif
daripada atom H. Ikatan seperti ini dikenal dengan ikatan kovalen polar. Adanya
perbedaan keelektronegatifan tersebut menyebabkan pasangan elektron ikatan
lebih tertarik ke salah satu unsur sehingga membentuk dipol
Contoh:
1)
Senyawa kovalen polar: HCl, HBr, HI, HF, H2O,
NH3.
2)
Senyawa kovalen nonpolar: H2, O2,
Cl2, N2, CH4, C6H6, BF3.
Pada ikatan kovalen yang
terdiri lebih dari dua unsur, kepolaran senyawanya ditentukan oleh hal-hal
berikut.
1)
Jumlah momen dipol, jika jumlah momen dipol = 0,
senyawanya bersifat nonpolar.
2)
Jika momen dipol tidak sama dengan 0 maka
senyawanya bersifat polar.
Kepolaran dinyatakan dengan momen dipol (μ),
yaitu hasil kali antara muatan (Q) dengan jarak (r).
μ = Q
× r atau μ = d
× l
Di mana: μ =
momen dipol dalam satuan Debye (D)
d
atau Q = muatan dalam
satuan elektrostatis (ses)
r atau
l = jarak dalam
satuan cm
1)
Bentuk molekul, jika bentuk molekulnya simetris
maka senyawanya bersifat nonpolar, sedangkan jika bentuk molekulnya tidak
simetris maka senyawanya bersifat polar.
Konsep dasar Kovalen Polar
|
Konsep Dasar Kovalen
Non-Polar
|
·
Ikatan kovalen
dimana pasangan elektron ikatan (PEI) lebih kuat tertarik kesalah satu atom
·
Momen dipol
> 0
·
Bentuk molekul
asimetris
|
·
Ikatan kovalen
dimana pasangan elektron ikatan (PEI) menyebar merata
·
Momen dipol = 0
·
Bentuk molekul
simetris
|
Trik Menentukan Ikatan polar dan non-polar
Kovalen Polar, Jika
|
Contoh
|
Kovalen Polar, Jika
|
Contoh
|
·
Terdiri dari
dua atom Tidak Sejenis
|
HCL, HBr, HI,HF
|
Terdiri dari dua
atom Sejenis
|
H2,
Cl2, O2,N2, I2
|
·
Terdiri dari
lebih dari dua atom, mempunyai pasangan elektron bebas (PEB)pada atom
pusatnya
|
NH3,H2O, PCl3
|
Terdiri dari lebih dari dua atom, Tidak mempunyai
pasangan elektron bebas(PEB) pada atom pusatnya
|
BH3, CH4, PCl5
|
MATERI TERSEBUT BISA DI DOWNLOAD DI SINI,
didukung oleh Ziddu Tempat menyimpan file online
MOHON JANGAN LUPA BERI COMENT , MAKASIH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar