IKLAN

2014/04/28

IKATAN ION DAN IKATAN KOVALEN


Ikatan kimia yaitu gaya tarik menarik antar atom. Ikatan kimia terbentuk antar atom atau antar molekul untuk mencapai kesetabilan dengan susunan elektron seperti gas mulia. Yaitu sesuai dengan aturan Oktet (elektron terluar berjumlah 8) dan aturan duplet (elektron terluar berjumlah 2). Ikatan kimia terbagi menjadi beberapa ikatan, diantaranya

1.        Ikatan Ion
Yaitu Ikatan kimia yang terjadi akibat gaya tarik menarik elektrostatis antara ion positif dan ion negatif. Ikatan ini terjadi antara unsur logam dengan unsur non-logam. Senyawa yang terbentuk dengan ikatan ion dinamakan senyawa ionik. Ciri-ciri Ikatan ion
a.       Mempunyai titik didih dan titik leleh tinggi
b.       Pada suhu kamar berwujud padat
c.       Dalam keadaan murni bersifat konduktor
contoh

Na Merupakan logam melepaskan 1 elektron, Cl bukan logam menerima 1 elekton. Pada ikatan NaCl terjadi serah terima elektron.

2.        Ikatan Kovalen
Yaitu ikatan yang terjadi karena penggunaan bersama pasangan elektron oleh dua atom yang berikatan. Ikatan kovalen terjadi antara unsur non-logam dengan unsur non-logam. Ikatan kovalen terdiri atas

a.    Ikatan kovalen tunggal
Ikatan kovalen tunggal adalah ikatan yang terbentuk dari penggunaan bersama sepasang elektron (setiap atom memberikan saham satu elektron untuk digunakan bersama).
Contoh
Atom H dapat berikatan kovalen dengan Cl membentuk HCl. Perhatikan konfigurasi elektron atom H dan Cl berikut. 1H = 1 dan 17Cl = 2 8 7 Agar elektron valensi atom H mirip dengan atom He (2) maka diperlukan satu elektron. Demikian pula atom Cl, agar mirip dengan konfigurasi elektron atom Ar (2 8 8), diperlukan satu elektron. Oleh karena kedua atom tersebut masing-masing memerlukan satu elektron maka cara yang paling mungkin adalah setiap atom memberikan satu elektron valensi untuk membentuk sepasang elektron ikatan.



               Contoh lain Ikatan pada NH3


              Contoh lain Ikatan pada H2


             Contoh lain Ikatan pada CH4

a.    Ikatan kovalen rangkap dua
Ikatan kovalen rangkap dua terbentuk dari dua elektron valensi yang disahamkan oleh setiap atom, misalnya pada molekul O2.

Contoh lain Pembentukan CO2

c. Ikatan kovalen rangkap tiga
    Ikatan kovalen rangkap tiga terbentuk dari tiga elektron valensi yang disahamkan oleh setiap atom, misalnya dalam molekul N2.

Contoh lain C2H2


d.  Ikatan kovalen koordinasi
   Yaitu ikatan kovalen yang memiliki sepasang elektron untuk digunakan bersama yang berasal dari salah satu atom.  Contohnya  ion amonium, NH4+. Ion ini dibentuk dari amonia (NH3) dan ion hidrogen melalui ikatan kovalen koordinasi,
Contoh Lain SO3
Senyawa yang berikatan kovalen disebut senyawa  kovalen. Ciri-ciri ikatan kovalen antara lain:
1.Dalam keadaan murni bersifat Isolator
2.Mempnyai tiga wujud padat, cair dan gas
3.Mempunyai titik didih dan titik leleh rendah

           Dalam ikatan kimia terdapat Pasangan elektron yang berupa  pasangan elektron yang membentuk ikatan (PEI) dan pasangan elektron yang tidak membentuk ikatan atau pasangan elektron bebas (PEB). Kedudukan pasangan elektron ikatan tidak selalu simetris terhadap kedua atom yang berikatan. Hal ini disebabkan karena setiap unsur mempunyai daya tarik elektron (keelektronegatifan) yang berbeda-beda. Salah satu akibat dari keelektronegatifan adalah terjadinya polarisasi pada ikatan kovalen.


Pada contoh (a), kedudukan pasangan elektron ikatan sudah pasti simetris  (sama) terhadap kedua atom H. Dalam molekul H2 tersebut muatan negatif (elektron) tersebar homogen. Hal ini dikenal dengan ikatan kovalen nonpolar. Pada contoh (b), pasangan elektron ikatan tertarik lebih dekat ke atom Cl karena Cl mempunyai daya tarik elektron(keelektronegatipan) lebih besar daripada H. Hal ini menyebabkan adanya polarisasi pada HCl, di mana atom Cl lebih negatif daripada atom H. Ikatan seperti ini dikenal dengan ikatan kovalen polar.  Adanya perbedaan keelektronegatifan tersebut menyebabkan pasangan elektron ikatan lebih tertarik ke salah satu unsur sehingga membentuk dipol
Contoh:
1)       Senyawa kovalen polar: HCl, HBr, HI, HF, H2O, NH3.
2)       Senyawa kovalen nonpolar: H2, O2, Cl2, N2, CH4, C6H6, BF3.
Pada ikatan kovalen yang terdiri lebih dari dua unsur, kepolaran senyawanya ditentukan oleh hal-hal berikut.
1)       Jumlah momen dipol, jika jumlah momen dipol = 0, senyawanya bersifat nonpolar.
2)       Jika momen dipol tidak sama dengan 0 maka senyawanya bersifat polar.
Kepolaran dinyatakan dengan momen dipol (μ), yaitu hasil kali antara muatan (Q) dengan jarak (r).

μ = Q × r             atau             μ = d × l

Di mana:                 μ                      = momen dipol dalam satuan Debye (D)
d atau Q        = muatan dalam satuan elektrostatis (ses)
r atau l                        = jarak dalam satuan cm
1)       Bentuk molekul, jika bentuk molekulnya simetris maka senyawanya bersifat nonpolar, sedangkan jika bentuk molekulnya tidak simetris maka senyawanya bersifat polar.
Konsep dasar Kovalen Polar
Konsep Dasar Kovalen Non-Polar
·      Ikatan kovalen dimana pasangan elektron ikatan (PEI) lebih kuat tertarik kesalah satu atom
·      Momen dipol > 0
·      Bentuk molekul asimetris
·      Ikatan kovalen dimana pasangan elektron ikatan (PEI) menyebar merata
·      Momen dipol = 0
·      Bentuk molekul simetris

Trik Menentukan Ikatan polar dan non-polar
Kovalen Polar, Jika
Contoh
Kovalen Polar, Jika
Contoh
·      Terdiri dari dua atom Tidak Sejenis
HCL, HBr, HI,HF
Terdiri dari dua atom Sejenis
H2, Cl2, O2,N2, I2
·      Terdiri dari lebih dari dua atom, mempunyai pasangan elektron bebas (PEB)pada atom pusatnya
NH3,H2O, PCl3
Terdiri dari lebih dari dua atom, Tidak mempunyai pasangan elektron bebas(PEB) pada atom pusatnya
BH3, CH4, PCl5



MATERI TERSEBUT BISA DI DOWNLOAD DI SINI,

didukung oleh Ziddu  Tempat menyimpan file online

MOHON JANGAN LUPA BERI COMENT , MAKASIH









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

POPULER