Pada umumnya
unsur-unsur dijumpai tidak dalam keadaan bebas (kecuali pada suhu tinggi),
melainkan sebagai suatu kelompok-kelompok atom yang disebut sebagai molekul atau Senyawa. Sebagai contoh
natrium, kalium, Flourin dan Klorin secara alami hanya terdapat sebagai
persenyawaan. Unsur-unsur tersebut dikatakan bersifat reaktif. Dan hampir semua atom membentuk ikatan dengan
atom-atom lain. Tetapi ada enam unsur lain yang tidak bersifat demikian, yaitu
unsur-unsur gas mulia yang terdiri dari: helium (2He), neon (10Ne),
argon (18Ar), krypton (36Kr), xenon (54Xe),
dan radon (86Rn). Unsur-unsur gas mulia hampir tidak membentuk
ikatan dengan atom lain dan karena tidak reaktifnya maka sering disebut gas
inert. Di alam tidak ditemukan
satupun senyawa dari unsur-unsur gas mulia, oleh karena itu unsur gas mulia
dikatakan bersifat stabil
Atom-atom
bergabung menjadi senyawa atau molekul
yang yang lebih stabil dibanding
unsur-unsur dalam keadaan bebas. Atom-atom bergabung karena adanya tarik
menarik antar atom. Gaya tarik menarik antar atom disebut dengan Ikatan Kimia.
A. Terbentuknya
Ikatan Kimia
Ikatan
kimia terbentuk karena unsur-unsur ingin memiliki struktur elektron stabil.
Struktur elektron stabil yang dimaksud yaitu struktur elektron gas mulia
(Golongan VIIIA).
1.
Aturan
oktet/duplet
Konsep ikatan
kimia pertama kali dikemukakan oleh Gilbert
Newton Lewis dan Langmuir
dari Amerika Serikat, serta Albrecht
Kossel dari Jerman pada tahun 1916. Dengan mengaitkan kestabilan
gas mulia dengan Konfigurasi Elektronnya. Gas mulia mempunyai konfigurasi penuh, yaitu konfigurasi
Oktet (mempunyai 8 elektron pada kulit terluar), kecuali Helium dengan
konfigurasi Duplet ( mempunyai 2 elektron pada kulit terluar).
Tabel Konfigurasi Elektron
Unsur-unsur Gas Mulia
|
||||||||
Periode
|
Unsur
|
Nomor Atom
|
K
|
L
|
M
|
N
|
O
|
P
|
1
|
He
|
2
|
2
|
|||||
2
|
Ne
|
10
|
2
|
8
|
||||
3
|
Ar
|
18
|
2
|
8
|
8
|
|||
4
|
Kr
|
36
|
2
|
8
|
18
|
8
|
||
5
|
Xe
|
54
|
2
|
8
|
18
|
18
|
8
|
|
6
|
Rn
|
86
|
2
|
8
|
18
|
32
|
18
|
8
|
2.
Lambang
Lewis
Adalah
lambang atom disertai dengan elektron Valensinya.
Gambar
1. Struktur Elektron Clor
unsur-unsur
lain dapat mencapai konfigurasi oktet dengan melepas elektron valensinya, atau
menyerap elektron tambahan. Hal ini terjadi ketika unsur-unsur tersebut
membentuk ikatan. Dari kaitan tersebut lewis dan Kossel mengemukakan konsep
tentang ikatan kimia yaitu.
•
Kenyataan
bahwa gas mulia (He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn) sukar membentuk senyawa (sekarang
telah dapat dibuat senyawa dari gas mulia Kr, Xe, dan Rn), merupakan bukti
bahwa gas-gas mulia memilki susunan elektron
yang stabil.
•
Setiap
atom memiliki kecenderungan untuk mempunyai susunan elektron yang stabil
seperti gas mulia, dengan cara melepaskan elektron, menerima elektron,
atau menggunakan pasangan elektron secara bersama-sama.
A.
Melepaskan elektron terluarnya sehingga
terjadi ion positif (kation).
Misalnya,
atom Na yang tidak stabil melepaskan satu elektron valensinya menjadi ion Na+
dengan konfigurasi elektron seperti neon.
Atom 11Na (2. 8. 1) Ion
11Na+ (2. 8)
Gambar
2. Perubahan Struktur Elektron Atom Na menjadi Ion Na+
Catatan:
Sebuah
atom cenderung melepas elektron apabila memiliki elektron terluar 1,2, atau 3
elektron dibandingkan konfigurasi elektron gas mulia yang terdekat
11Na : 2
8 1
Gas
mulia terdekat ialah 10Ne :
2 8. Jika dibandingkan dengan atom Ne, maka
atom Na kelebihan 1 elektron. Untuk
memperoleh kestabilan dapat dicapai
dengan melepaskan 1 elektron.
Na (2 8 1) Na+ (2 8) +
e–
|
B.
Menerima tambahan elektron dari atom lain
sehingga terjadi ion negatif (anion).
Misalnya,
atom Cl yang tidak stabil menerima tambahan satu elektron, sehingga menjadi ion
Cl- dengan konfigurasi elektron seperti argon.
Atom 17Cl
(2. 8. 7) Ion
17Cl- 2. 8. 8
Gambar
3. Perubahan Struktur Elektron Atom Cl menjadi Ion Cl-
Sebuah atom cenderung menerima elektron
apabila memiliki elektron terluar 4, 5, 6, atau 7 elektron dibandingkan
konfigurasi elektron gas mulia yang terdekat.
Contoh:
17Cl : 2 8 7
Konfigurasi elektron gas mulia yang
terdekat ialah 18 Ar :
2 8
8. Konfigurasi Ar dapat dicapai dengan cara menerima satu elektron.
Serah terima elektron yang terjadi dari penggabungan kedua
cara di atas disebut ikatan ion.
Contoh
Reaksi natrium (Na) dengan
klorin (Cl) membentuk natrium Klorida. (NaCl). Perhatikan Konfigurasi Elektron
natrium, Neon, Klorin, dan Argon Berikut ini.
10 Ne :
2 8
11 Na :
2 8
1 dengan melepas 1 elektron akan menyerupai neon
17 Cl : 2 8 7 dengan menyerap 1 elektron akan menyerupai argon
18 Ar :
2 8
8
Dibandingkan
dengan konfigurasi elektron gas mulia terdekat (yaitu neon), natrium kelebihan
1 elektron. Sebaliknya, Klorin kekurangan 1 elektron bila dibandingkan dengan
Argon. Ketika natrium direaksikan dengan Klorin, maka 1 elektron berpindah dari
atom natrium ke atom klorin.
C. Menggunakan
pasangan elektron secara bersama-sama oleh atom-atom yang berikatan.
Selain
dengan serah terima elektron,(Serah terima elektron disebut ikatan ion), Konfigurasi oktet juga dapat dicapai
dengan pemasangan elektron. Jika masing-masing atom sukar untuk melepaskan
elektron (memiliki keelektronegatifan tinggi), maka atom-atom tersebut
cenderung menggunakan elektron secara bersama dalam membentuk suatu senyawa.
Cara Ini merupakan peristiwa yang terjadi pada pembentukan ikatan kovalen.
Misalnya
Atom
17Cl (2. 8. 7) yang tidak stabil bisa menjadi stabil dengan cara menggunakan
bersama satu pasang elekltron dengan atom klor yang lain sehingga terbentuk
molekul Clor (Cl2). Dengan demikian masing-masing atom akan memiliki
konfigurasi elektron yang stabil seperti gas mulia argon (2. 8. 8).
Atom 17Cl Atom 17Cl
Molekul Cl2, setiap Cl konfigurasi elektronnya 2. 8. 8
Gambar
4. Perubahan Struktur Elektron Atom Cl menjadi Molekul Cl2
Soal
Latiahan
1.
Mengapa
unsur gas mulia bersifat stabil ?
2.
Apa
yang dimaksud dengan aturan oktet?
3.
Buat
konfigurasi elektron unsur berikut ini, dan bandingkan dengan unsur gas mulia
terdekat, dan buat konfigurasi yang lebih stabil
a.
19K b.
33As c.49 In d. 35Br e. 87Fr
4.
Golongan
mana dalam sistem periodik yang konfigurasinya paling stabil?
5.
Tuliskan
lambang Lewis untuk unsur-unsur golonan A, pada Periode ke 4 dan periode ke 5
6.
Gambarkan
lambang lewis untuk masing-masing ion berikut. Apakah semuanya mempunyai
konfigurasi oktet?
a.
K+ b. S2- c. F- d.
Al3+
7.
Unsur
A, B, C, dan D berturut-turut mempunyai nomor atom 17, 18, 19, dan 20
a.
Tulislah
konfigurasi elektron dari unsur-unsur tersebut.
b.
Diantara
keempat unsur itu, unsur manakah yang paling stabil
c.
Apakah
unsur A dapat bereksi dengan unsur C? Jika dapat sarankan apa yang mungkin
terjadi?
Download Modul Ikatan Kimia
Download Modul Ikatan Kimia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar