IKLAN

2014/03/28

Sistem Periodik Unsur


SISTEM PERIODIK UNSUR
Sampai saat ini, sudah dikenal 118 macam unsur dengan sifat yang khas untuk setiap unsur. Jika unsur-unsur itu tidak disusun secara tepat maka akan mengalami kesukaran dalam mempelajari sifat-sifatnya.
Sistem periodik adalah suatu tabel berisi identitas unsur-unsur yang dikemas secara berkala dalam bentuk periode dan golongan berdasarkan kemiripan sifat-sifat unsurnya.

A.      Perkembangan Sistem Periodik
Ketika ilmu kimia lahir, parailmuwan Arab dan Persia membagi unsur-unsur menjadi dua kelompok, yaitu lugham (logam) dan laysa lugham (bukan logam). Pengelompokan unsur-unsur menjadi logam dan bukan logam berlangsung sampai abad ke-19.
            1.          Pengelompokan Unsur Kimia Berdasarkan Kemiripan Sifat Zat

Pada tahun 1789 Antoine Lavoisier mengelompokkan  unsur-unsur kimia yang  dipublikasikan dalam bukunya yang berjudul Traité Élémentaire de Chimie. Unsur kimia yang sudah ditemukan pada saat itu berjumlah 33 unsur. Lavoisier mengelompokkan ke-33 unsur kimia tersebut ke dalam 4 kelompok berdasarkan sifat kimianya, yaitu kelompok gas, kelompok nonlogam, kelompok logam, dan kelompok tanah. Tabel berikut menunjukkan pengelompokan unsur kimia menurut Lavoisier.
Kelompok
Unsur
Gas


Nonlogam



Logam



Tanah
Cahaya, kalor, oksigen, azote (nitrogen), hidrogen

Sulfur, fosfor, karbon, radikal muriatik (asam klorida), radikal florin (asam florida), radikal boracid (asam borak)

Antimon, perak, arsenik, bismuth, kobalt, tembaga, timah, besi, mangan, raksa, molibdenum, nikel, emas, platina, timbal, tungsten, seng

Kapur, magnesia (magnesium oksida), barit (barium oksida), alumina (aluminium oksida), silika (silikon oksida)

             2.                 Hukum Triade Dobereiner
Ilmuwan pertama yang mengembangkan sistem periodik unsur adalah Johan W. Dobereiner. Sistem periodik unsur-unsur yang dikembangkannya didasarkan pada nomor massa atom. Menurut Dobereiner, jika nomor massa atom unsur A ditambah nomor massa atom unsur B, kemudian di rata-ratakan maka akan dihasilkan nomor massa atom unsur C. Ketiga unsur ini akan memiliki sifat yang mirip. Kelompok unsur tersebut oleh Dobereiner dinamakan triade.
Contoh:
Massa atom Cl = 35
Massa atom I    = 127
Massa atom Br             = ( 35 + 127 ) / 2
= 81
Jadi, sifat unsur bromin akan mirip dengan unsur klorin dan iodin.
Daftar Unsur Triade Dobereiner
Triade 1
Triade 2
Triade 3
Triade 4
Triade 5
Li
Na
K
Ca
Sr
Ba
S
Se
Te
Cl
Br
I
Mn
Cr
Fe

Kelemahan pengelompokan ini terletak pada kenyataan bahwa jumlah unsur yang memiliki kemiripan sifat tidak hanya 3 buah.

           3.      Hukum Oktaf Newlands
Pada tahun 1864, John Alexander Reina Newland menyusun daftar unsur yang jumlahnya lebih banyak. Susunan Newland menunjukkan bahwa apabila unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atomnya, maka unsur pertama mempunyai kemiripan sifat dengan unsur kedelapan, unsur kedua sifatnya mirip dengan unsur kesembilan, dan seterusnya. Penemuan Newland ini dinyatakan sebagai Hukum Oktaf Newland.
Daftar Unsur Oktaf Newland
1
2
3
4
5
6
7
H
Li
Be
B
C
N
O
F
Na
Mg
Al
Si
P
S
Cl
K
Ca
Cr
Ti
Mn
Fe
Co, Ni
Cu
Zn
Y
In
As
Se
Br
Rb
Sr
Cs, La
Zr
Bi, Mo
Po, Ru

Kelemahan teori ini adalah Pada kenyataannya pengulangan sifat unsur tidak selalu terjadi pada unsur ke-8.

             4.      Hukum Mendeleyev
Tahun 1869, sarjana bangsa Rusia Dmitri Ivanovich Mendeleyev berdasarkan pengamatannya terhadap 63 unsur yang sudah dikenal saat itu, menyimpulkan bahwa sifat-sifat unsur merupakan fungsi periodik dari massa atom relatifnya. Hal itu berarti jika unsur-unsur disusun menurut kenaikan massa atom relatifnya, sifat-sifat tertentu akan berulang secara periodik.
Mendeleyev juga membuat suatu daftar periodik unsur. Unsur-unsur yang mempunyai persamaan sifat ditempatkan dalam satu lajur vertikal yang disebut golongan, dan Lajur-lajur horizontal, yaitu lajur unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya, disebut periode.
Dalam mengelompokkan unsur-unsur, Mendeleyev lebih menekankan pada persamaan sifat unsur dibandingkan dengan kenaikan massa atom relatifnya, sehingga terdapat tempat-tempat kosong dalam tabel periodik tersebut. Tempat-tempat kosong ini yang kemudian diramalkan akan diisi unsur-unsur yang waktu itu belum ditemukan. Di kemudian hari ramalan itu terbukti dengan ditemukannya unsur-unsur yang mempunyai sifat-sifat yang mirip sesuai ramalannya.

Sistem Periodik Mendeleyev (1871)

GOLONGAN

1
2
3
4
5
6
7
8
PERIODE 1
H







PERIODE 2
Li
Be
B
C
N
O
F

PERIODE 3
Na
Mg
Al
Si
P
S
Cl

PERIODE 4
K
Cu
Ca
Zn
?
?
Ti
?
V
As
Cr
Se
Mn
Br
Fe,Co,Ni
PERIODE 5
Rb
Ag
Sr
Cd
Y
Ir
Zn
Sn
Nb
Sb
Mo
To
?
I
Ru,Rh,Rd

Kelebihan Sistem Periodik Mendeleyev:
a.       Dapat meramalkan tempat kosong untuk unsur yang belum ditemukan (diberi tanda ?).

Kelemahan Tabel Periodik Mendeleyev sebagai berikut.
b.       Penempatan unsur yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom relatifnya karena mempertahankan kemiripan sifat unsur dalam satu golongannya.
c.       Masih banyak unsur yang belum dikenal pada masa itu sehingga dalam tabel terdapat banyak tempat kosong.

5.    Tabel Periodik Modern
Tahun 1914, Henry G. J. Moseley  menemukan bahwa urutan unsur dalam tabel periodik sesuai kenaikan nomor atom. Tabel periodik modern yang disebut juga tabel periodik bentuk panjang, disusun menurut kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Tabel periodik modern ini dapat dikatakan sebagai penyempurnaan Tabel Periodik Mendeleyev.
Tabel periodik bentuk panjang terdiri atas lajur vertikal (golongan) yang disusun menurut kemiripan sifat dan lajur horizontal (periode) yang disusun berdasarkan kenaikan nomor atomnya.
a.       Lajur vertikal (golongan) ditulis dengan angka Romawi terdiri atas 18 golongan.
1.       Golongan A (Golongan Utama)
Sistem periodik unsur modern mempunyai 8 golongan utama (A). Unsur-unsur pada sistem periodik modern yang mempunyai elektron valensi (elektron kulit terluar) sama pada konfigurasi elektronnya, maka unsur-unsur tersebut terletak pada golongan yang sama (golongan utama/A). Sehingga Nomor Golongan = Elektron Valensinya
Golongan IA
Alkali
Golongan IIA
Alkali Tanah
Golongan IIIA
Boron/ Alumunium
Golongan IVA
Karbon
Golongan VA
Nitrogen
Golongan VIA
Kalkogen/Oksigen
Golongan VIIA
Halogen
GolonganVIIA
Gas Mulia

2.       Golongan Transisi/Golongan Tambahan (Golongan B), terbagi atas:
a)      Golongan Transisi (Gol. B), yaitu : IIIB, IVB, VB, VIB, VIIB, VIIIB (VIII), IB, dan IIB.
b)      Golongan Transisi Dalam, ada dua deret yaitu :
(1)   Deret Lantanida (unsur dalam deret ini mempunyai kemiripan sifat dengan 57La).
(2)   Deret Aktinida (unsur dalam deret ini mempunyai kemiripan sifat dengan 89Ac).

Pada periode 6 golongan IIIB terdapat 14 unsur yang sangat mirip sifatnya, yaitu unsur-unsur Lantanida. Demikian juga pada periode 7 yaitu unsur-unsur Aktinida. Supaya tabel tidak terlalu panjang, unsur-unsur tersebut ditempatkan tersendiri pada bagian bawah sistem periodik. Golongan B terletak di antara Golongan IIA dan IIIA. Unsur-unsur yang berada dalam satu golongan mempunyai persamaan sifat karena mempunyai elektron valensi (elektron di kulit terluar) yang sama.

b.       Lajur Horizontal (Periode) ditulis dengan angka Arab terdiri atas 7 periode.
Sistem periodik unsur modern mempunyai 7 periode. Unsur-unsur yang mempunyai jumlah kulit yang sama pada konfigurasi elektronnya, terletak pada periode yang sama.
Periode 1 berisi 2 unsur.               
Periode 2 berisi 8 unsur.               
Periode 3 berisi 8 unsur.               
Periode 4 berisi 18 unsur.
Periode 5 berisi 18 unsur.
Periode 6 berisi 32 unsur.
Periode 7 berisi 23 unsur (belum lengkap).

Download Materi Sisten Periodik Unsur

Terima kasih, jangan Lupa Coment yaaaaaaaaaaaaaa
Didukung Oleh Ziddu







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

POPULER