IKLAN

2014/10/18

Cara Pembuatan Koloid



Koloid dapat dibuat dengan dua cara
1.         Cara Dispersi
Yaitu mengubah partikel kasar (Suspensi) menjadi partikel koloid.
a.        Cara Mekanik
Yaitu pembuatan koloid dengan cara pengerusan/pengilingan untuk zat padat, pengadukan untuk zat cair, kemudian didispersikan ke medium dispersi
Misalnya pembuatan Sol belerang dengan cara mengerus belerang dan gula pasir kemudian dicampur dengan air
b.       Cara Peptisasi
Merupakan pembuatan koloid  dengan cara menambahkan zat pemeptisasi (pemecah)
Misalnya
·        Endapan Al(OH)3 ditambahkan AlCl3 akan terpecah menjadi koloid Al(OH)3
c.        Cara busur bredig (elektro dispersi)
Pembuatan koloid dengan menggunakan loncatan bunga api listrik. Biasanya digunakan untuk membuat sol logam. Yaitu dengan jalan mencelupkan dua elektroda kedalam air.
d.       Homogenisasi
Pembuatan koloid jenis emulsi dengan cara membuat suatu zat menjadi homogen dan berukuran koloid. Contoh Pembuatan susu Bubuk
a.          Cara Kondensasi
Yaitu mengubah partikel halus (larutan) menjadi partikel koloid. Cara ini dilakukan melalui reaksi kimia, antara lain:
a.        Reaksi Redoks (Reaksi reduksi- Oksidasi)
Yaitu reaksi yang melibatkan perubahan bilangan oksidasi. Contoh: pembuatan sol belerang dengan cara mengalirkan gas H2S kedalam larutan SO2
Reaksi­:  2H2S(g)     +              SO2(ag)                  3S(sol)       +              2H2O
Oksidator             :SO2
Reduktor              : H2S
b.       Reaksi Hidrilisis (Reaksi penguraian/Pemisahan oleh air)
Reaksi Hidrolisis adalah  reaksi antara air dengan zat lain yang menghasilkan zat baru, yang penguraian senyawa. Misalnya :
Pembuatan Sol Fe(OH)3 dari larutan FeCl3 yang dihidrolisis. Caranya meneteskan larutan FeCl3 kedalam air yang mendidih.
Reaksi : FeCl3(aq)   +              3H2O(l)                 Fe(OH)3(sol)              +              HCl(aq)
c.        Reaksi dekomposisi rangkap
Pembuatan koloid dengan menguraikan zat menjadi penyusunnya. Misalnya : pembuatan sol AgCl dari larutan AgNO3 encer dan larutan NaCl
Reaksi :                 AgNO3                       +              NaCl                    AgCl        +              NaNO3   
d.       Reaksi pengantian pelarut
Yaitu dengan menganti medium pendispersinya, sehingga fase terdispersi yang semula larut setelah diganti pelarutnya menjadi partikel berukurabn kiloid.
Misalnya: Kalsium asetat Ca(CH3COO)2 jika ditambah air akan menjadi larutan,  Jika larutan tersebut ditambahkan alkohol 96% akan terjadi kondensasi dan terbentuk koloid asetat yang berupa gel
Reaksi   : Ca(CH3COO)2       +              air           + Alkohol(96%)     Ca(CH3COO)2(gel)

Cara agar Koloid Tetap Stabil
                Untuk menjaga agar koloid tetap stabil, maka tumbukan partikel koloid tidak boleh melekat,
karena jika melekat partikel akan membesar dan terjadi koagulasi. Sehingga partikel akan mengendap. Untuk mempertahankan agar koloid stabil diberikan zat pengemulsi (emulgator).

Kegunaan Koloid
·       Pengendapan Cottrel
·       Proses Penjernihan air
1.       Koagulasi/pengumpalan kotoran
Dengan menggunakan tawas (K2SO4.Al2(SO2)3. Tawas akan mengadsorpsi tanah dan kotoran lainnya kemudian mengumpal dan mengendap
2.       Penyaringan
Hasil koagulasi disaring, sehingga hasilnya air menjadi jernih. Penyaringan bisa digunakan pasir, kerikil dan ijuk
3.       Disinfektan
Untuk membunyh kuman yang terdapat dalam air. Digunakan kaporit (Ca(Ocl)2. Efeknya akan berbau, untuk menghilangkannya digunakan arang, untuk menaikkan Ph digunakan kapur tohar.
·       Mencuci (Mengemulsikan lemak dengan emulgator sabun)
·       Pembuatan barang-barang dari getah alam
·       Digunakan dalam teknologi kesehatan (menolong pasien gagal ginjal)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

POPULER