IKLAN

2015/02/06

Konsentrasi larutan

Konsentrasi Larutan

A.        Pengertian Larutan
Larutan (Solution) adalah campuran Homogen dari dua jenis zat atau lebih, Larutan terdiri dari Pelarut (solven) dan zat terlarut (Solute. Homogen artinya tidak dapat dibedakan lagi antara pelarut dan zat terlarutnya, meskipun mengunakan mikroskop ultra, larutan bersifat stabil artinya tidak memisah antara pelarut dengan zat terlarutnya, tidak dapat disaring dan transparan.  Contoh larutan antara lain ; Teh manis, Udara yang bersih, dan paduan logam.

B.        Konsentrasi Larutan
Konsentrasi larutan bisa diartikan Jumlah relatif antara pelarut dengan zat terlarut.  Ada bebarapa cara dalam menyatakan konsentrasi suatu larutan antara lain; Persen Massa (Kadar), Persen Volume, Bagian per juta, Molaritas, Molalitas dan Normalitas
1.      Persen Massa (Kadar)
Menyatakan massa zat terlarut dalam 100 gram larutan. Misalnya Cuka dapur berkadar 25% artinya dalam 100 gram cuka terdapat 25 gram asam cuka.  Persen massa dapat dirumuskan sebagai berikut;

Kadar (% massa ) = (Massa zat terlarut / massa Larutan )  x 100 %

Contoh
Sebanyak 25 gram gula pasir dilarutkan dalam 100 mL air, Berapa kadar larutan tersebut
Pembahasan
Massa zat terlarut  = 25 gram
Massa pelarut 100 ml air = 100 gram (karena massa jenis air 1 g / mL
Maka massa larutan = 25 gram + 100 gram = 125 gram
Sehingga Kadar larurtan = (25 gram / 125 gram)  x 100% = 20%

2.      Persen Volume
Menyatakan jumlah volume zat terlarut dalam 100 mL larutan. Misalnya Alkohol 70% artinya dalam 100 mL larutan alkohol terdapat 70 ml alkohol sisanya air Persen Volume dapat di rumuskan sebagai berikut;

Persen Volume = (Volume zat terlarut / Volume larutan   x 100 %

Contoh
Sebanyak 20 mL alkohol dilarutkan dalam 100 mL air. Berapa persen Volume Larutan tersebut?
Pembahasan
Volume zat terlarut               = 20 mL
Volume Pelarut                       = 100 mL
Maka Volume Larutan          = 20 mL + 100 mL  = 120 mL
Sehingga Persen Volume = ( 20 ml  / 120 mL )  x 100%            = 16,7%

3.      Bagian per Juta (bpj)
Untuk menyatakan larutan yang sangat encer, bisa dinyatakan dalam bagian per juta (bpj) atau ppm (parts per million).

Bpj massa = (Massa zat terlarut / massa Larutan )  x 106

Bpj Volume = (Volume zat terlarut / Volume larutan) x 106

Misalnya 1 Liter air limbah terdapat 2 mg merkuri.
Jawab
Massa zat terlarut = 2 mg
Massa Larutan 1 Liter = 1.000.000 mg (massa jenis air 1 kg /L)
Sehingga
Kadar Merkuri         = (2 mg / 1.000.000) x 106             = 2 bpj

4.      Molaitas (Kemolaran)
Molaritas (M) adalah banyaknya mol zat yang terlarut dalam 1 Liter (1000 ml ) Larutan
M = Jumlah mol / Volume Larutan
Keterangan ;
M = Molaritas
n = Jumlah mol
V = Volume 


Contoh
Berapa kemolaran larutan yang dibuat dari 4 gram NaOH  dalam 100 mL larutan
Jawab
Diketahui :                 Massa zat terlarut            = 4 gram
                                   Volume Larutan               = 100 mL = 0,1 Liter
Ditanyakan Molaritas ?

n    = gram /Mr NaOH
       = 4 gram / 40 gram mol-1               = 0,1 mol
Sehingga
M   = 0,1 mol / 0,1 Liter 
M = 1 molar   atau ( 1 M)

5.      Molalitas (Kemolalan)
Molalitas (m) merupakan Banyaknya mol zat terlarut dalam 1 kg ( 1000 gram) pelarut  (Pelarut bukan Larutan)
m = n/p
Keterangan:                 m = molalitas
                                       n  = Jumlah mol
                                       p  = massa Pelarut (dalam Kg)
Contoh 1
Berapa kemolalan larutan yang dibuat dengan melarutkan 6 gram urea dalam 100 gram air (Mr urea = 60)
Jawab
Diketahui
Massa zat terlarut = 6 gram
Massa pelarut          = 100 gram ( 0,1 Kg)
Ditanyakan Molalitas (m)?
m = n/p
n = gram /Mr urea  = 6  gram / 60     = 0,1 mol
Sehingga
Molalitas larutan = n / p       = 0,1 mol / 0,1 Kg              = 1 mol Kg-1         = 1 molal

Contoh 2
Berapa kemolalan larutan glukosa yang mengandung 12 % massa glukosa (Mr 180)
Jawab.
12 % glukosa artinya dalam 100 gram terdapat 12 gram glukosa (zat terlarut) dan sisanya air 88 gram (pelarut,
Maka;  jumlah mol glukosa = 12 gram / 180 g mol-1   = 0,067 mol
Massa pelarut 88 gram = 0,088 Kg
Sehingga Molalitas larutan = 0,067 mol / 0,088 Kg     = 0,76 mol Kg-1

6.      Normalitas
Normalitas (N) ditentukan oleh banyaknya gram ekivalen zat terlarut dalam 1000 ml larutan. Berat ekivalen (BE) dapat ditentukan berdasarkan jenis reaksi, sebagai berikut :
- Reaksi asam basa (netralisasi)
- Reaksi pengendapan
- Reaksi pembentukan senyawa komplek
- Reaksi oksidasi reduksi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

POPULER