IKLAN

2015/02/02

TITRASI

TITRASI

A.     Analisis titrimetri atau analisa volumetri
adalah analisa kuantitatif dengan cara mereaksikan suatu zat yang dianalisis dengan larutan standar (standar) yang telah diketahui konsentrasinya. Perhitungan analisis titrimetri atau analisis volumetri  berdasarkan reaksi kimia sebagai berikut:
aA + tT produk
a          = mol zat A (mol zat yang akan dianalisis)
t           = mol zat Titran (reagensia) biasanya larutan standart)
Volumetri (titrasi) dilakukan dengan cara menambahkan (mereaksikan) sejumlah volume tertentu (biasanya dari buret/ titran ) larutan standar (yang sudah diketahui konsentrasinya dengan pasti) yang diperlukan untuk bereaksi secara sempurna dengan larutan yang belum diketahui konsentrasinya. Penambahan titran diteruskan sampai jumlah T yang secara kimia setara atau ekuivalen dengan A, maka keadaan tersebut dikatakan telah mencapai titik ekuivalensi (TE) dari titrasi itu.  Pada saat tercapai suatu titik ekuivalen tidak dapat dilihat secara kasat mata. Untuk mengetahui kapan penambahan titran itu harus dihentikan, digunakanlah suatu zat yang disebut indikator yang dapat menunjukkan terjadinya kelebihan titran dengan perubahan warna. Perubahan warna ini bisa tepat atau tidak tepat pada titik ekuivalen. Titik dalam titrasi pada saat indikator berubah warna disebut titik akhir titrasi (TA). Idealnya adalah titik akhir titrasi sedekat mungkin dengan titik ekuivalensi sehingga pemilihan indikator yang tepat
 Jika volume larutan standar sudah diketahui dari percobaan maka konsentrasi senyawa di dalam larutan yang belum diketahui dapat dihitung dengan persamaan berikut :
Nb        = (Va  x  Na) / Vb
Keterangan:      Nb        = Konsentrasi larutan yang belum diketahui konsentrasinya
Vb        = volume larutan yang belum diketahui konsentrasinya
Na        = konsentrasi larutan yang telah diketahui konsentrasinya (larutan standar)
VA        = volume larutan yang telah diketahui konsentrasinya (larutan standar)

Syarat reaksi yang harus dipenuhi dalam analisis Titrimetri adalah:
  • 1.    Reaksi harus berjalan sesuai dengan suatu persamaan reaksi tertentu. Tidak boleh ada reaksi samping.
  • 2.    Reaksi harus kuantitatif
  • 3.  Harus ada perubahan yang terlihat pada saat titik ekuivalen tercapai, baik secara kimia maupun fisika.
  • 4. Harus ada indikator yang cocok untuk menentukan titik akhir titrasi, jika reaksi tidak menunjukkan perubahan kimia atau fisika. Indikator potensiometrik dapat digunakan pula.
  • 5.       Reaksi harus berlangsung cepat, sehingga titrasi dapat dilakukan dalam beberapa menit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

POPULER