IKLAN

2014/10/13

Sistem Koloid

SISTEM KOLOID

A.     Campuran, Larutan, Suspensi dan Koloid
1.    Campuran
Campuran dibedakan menjadi tiga yaitu Larutan, Suspensi dan koloid.
a.    Larutan Adalah campuran Homogen artinya campuran yang serba sama, sudah tidak terlihat bidang batasnya, antara komponen satu dengan komponen lainya. Misalnya larutan Gula dengan air, Garam dengan air. 
b.    Suspensi Adalah campuran Heterogen artinya campuran yang serba tidak sama, dan terdapat batas yang jelas antara komponen yang satu dengan komponen yang lain. Misalnya Campuran tanah liat dengan air, Pasir dengan air.
c.    Koloid Merupakan  campuran yang keadaanya diantara larutan dan koloid, Kalau diamati sepintas tampak  homogen namun jika diamati dengan mikroskop ultra akan terlihat bahwa campuran tersebut  heterogen.  Susu dan Santan
Perbedaan Sifat Larutan, Koloid, dan Suspensi
Larutan
Koloid
Suspensi
Diameter partikel <10-7 Cm
Diameter partikel antara 10-5  Cm sd 10-7 Cm
Diameter partikel > 10-5 Cm
Homogen
Antara Homogen dan Heterogen
Heterogen
Jernih
Keruh
Tidak jernih
Satu fase
Dua fase
Dua fase
Tidak dapat disaring
Dapat disaring dengan penyaring ultra, tapi tidak dapat disaring dengan penyaring biasa
Dapat disaring dengan penyaring biasa dan ultra
Stabil (tidak memisah)
Umumnya Stabil
Tidak Stabil
 Sistem dispersi Molekuler
Sistem dispersi padatan Halus
Sistem dispersi padatan kasar


Soal Pendalaman Materi



1.         Pernyataan yang tidak benar tentang koloid adalah...
a.       Tidak dapat disaring dengan penyaring biasa
b.       Umumnya tidak Stabil (memisah)
c.       Menghamburkan cahaya
d.       Terdiri atas dua fase
e.       Sistem dispersi padatan halus
2.         Berikut  yang bukan merupakan perbedaan antara koloid dengan suspensi adalah...
a.       Ukuran partikel                     
b.       Kestabilan sistem
c.       Jumlah fasenya                       
d.       Gerak partikel
e.       Homogenitas sistem
3.         Perhatikan tanbel pengamatan berikut ini
No
Warna campuran
Keadaan Campuran
Efek terhadap cahaya
Sebelum disaring
Sesudah disaring
1
Coklat Muda
Keruh
Keruh
Menghamburkan
2
Bening
Bening
Bening
Tak menghamburkan
3
Hitam
Bening
Bening
Tak menghamburkan
4
Coklat tua
Keruh
Keruh
Menghamburkan
5
Kuning
Keruh
Bening
Tak menghamburkan
Larutan yang tergolong koloid adalah
a.       1 dan 5                      
b.       3 dan 4
c.       3 dan 5
d.       2 dan 3
e.       1 dan 4                      
4.         Berikut yang membedakan larutan dengan Koloid...
a.       Larutan bersifat tidak stabil sedangkan koloid stabil
b.       Larutan menunjukkan sifat heterogen, sedangkan koloid bersifat homogen
c.       Larutan dapat disaring sedangkan koloid tidak dapat disaring
d.       Larutan tidak menunjukkan efek tyndall, sedangkan koloid menunjukkan efek tyndalla
e.       Larutan berwarna sedangkan koloid tidak berwarna
5.         Suatu percobaan dilakukan untuk membedakan antara koloid, larutan, dan suspensi. Hasil pengamatan sebagai berikut...
No
Sifat campuran dalam tabung
1
2
3

Tidak jernih, dua fase
dapat disaring dengan kertas saring biasa, tidak jernih
satu fase, jernih
Berdasarkan hasil percobaan tersebut maka diperoleh kesimpulan bahwa...
a.       1= Koloid, 2=Larutan sejati,3=Suspensi
b.       1= Larutan sejati, 2= Suspensi,3= Koloid
c.       1= Larutan sejati, 2= Koloid,3=Suspensi
d.       1= Koloid,2= Suspensi,   3= Larutan sejati
e.       1= Suspensi,2= Koloid,   3= Larutan sejati
6.         Ukuran partikel koloid adalah...
a.       > 10-7 cm
b.       < 10-5 cm
c.       < 10-7 cm
d.       10-3 -  10-5
e.       10-7 -  10-5
7.         Berikut ini yang bukan merupakan ciri-ciri sistem koloid adalah...
a.       Tidak memisah setelah didiamkan
b.       Tidak bisa dipisahkan melalui penyaringan
c.       Campuran homogen
d.       Campurannya tidak jernih
e.       Campurannya terdiru atas dua fase



==============================================================================================

B.     Macam-macam Sifat Koloid
1.    Sistem Dispersi Koloid
Koloid terdiri dari dua fase yaitu fase terdispersi (Komponen yang tersebar dalam jumlah yang sedikit)  dan fase/medium pendispersi (komponen yang banyak jumlahnya).
Golongan Sistem Koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersinya
No
Fase Terdispersi
Medium Pendispersi
Nama Koloid
Contoh
1
Padat
Padat
Sol Padat
Gas berwarna, kaca berwarna, Intan Hitam, Paduan logan (baja, perunggu)
2
Padat
Cair
Sol
Sol emas, tinta, cat, sol agar-agar, sol kanji
3
Padat
Gas
Aerosol Padat
Asap, debu
4
Cair
Padat
Emulsi Padat
Jeli, mutiara, keju, mentega, pasta gigi, saur
5
Cair
Cair
Emulsi
Susu, santan, minyak ikan,eskrim, hand body lotion
6
Cair
Gas
Aerosol Cair
Kabut, awan, hair spray
7
Gas
Padat
Busa Padat
Batu apung, busa jok, gabus, spon, roti tawar
8
Gas
Cair
Busa / Buih
Buih sabun, ombak, buih sampo



Soal Pendalaman Materi

1.         Dispersi zat cair atau zat padat dalam gas disebut … .
a.          Sol    
b.         Aerosol         
c.          Emulsi                       
d.         Suspensi
e.          Buih
2.         Sistem koloid yang fase terdispersinya padat dan medium pendispersinya padat adalah...
a.       Kaca berwarna
b.       Tinta
c.       Asap
d.       Mentega
e.       Batu apung
3.         Kabut  adalah sistem koloid dari...
a.       Gas dalam zat  cair
b.       Gas dalam zat padat
c.       Zat cair dalam gas
d.       Zat cair dalam zat cair
e.       Gas  dalam  gas
4.         Susu adalah suatu emulsi dari...
a.       Protein dalam air
b.       Air dalam protein
c.       Lemak dalam air
d.       Air dalam lemak
e.       Karbohidrat dalam air
5.         Margarin adalah suatu emulsi dari....
a.       Minyak dalam air
b.       Air dalam minyak
c.       Air dalam protein
d.       Protein dalam minyak
e.       Lemak dalam air
6.         Kuningan adalah sistem koloid...
a.       Zat padat dalam zat padat
b.       Cairan dalam zat padat
c.       Gas dalam zat padat
d.       Zat padat dalam cairan
e.       Zat padat dalam gas
7.         Buih dalam sistem dispersi terjadi pada keadaan … .
a.          zat padat terdispersi dalam zat cair
b.         zat cair terdispersi dalam gas
c.          gas terdispersi dalam zat padat
d.         gas terdispersi dalam zat cair
e.          zat cair terdispersi dalam zat cair
8.         Mutiara adalah sistem koloid … .
a.          padat dalam cair
b.         gas dalam cair
c.          cair dalam gas
d.         gas dalam padat
e.          cair dalam padat
9.         Yang termasuk koloid padat dalam gas adalah … .
a.          emulsi
b.         buih
c.          kabut
d.         batu apung
e.           asap
10.     Sistem berikut tergolong emulsi, kecuali … .
a.          santan
b.         mayones
c.           minyak ikan
d.         alkohol70%
e.          air susu



C.     Sifat –Sifat Koloid
a.   Efek tyndall
Adalah proses penghamburan cahaya oleh partikel-partikel koloid, sehingga tampak lintasan bekas sinar tersebut. Contoh peristiwa efek tyndall
·           Warna-warni yang berbeda pada langit, karena penghamburan cahaya oleh partikel koloid di udara seperti awan, debu dan lain-lain.
·           Seberkas sinar masuk keruangan akan tampak jelas jika ruangan berdebu, karena debu menghamburkan cahaya.
·           Sorot cahaya lampu mobil jelas pada daerah yang berkabut.
·           Berkas cahaya matahari terlihat jelas disela-sela pohon yang sekitarnya berkabut dan disela-sela dinding dapur yang berasap/berdebu
·           Berkas cahaya proyektor tampak jelas digedung bioskop yang berdebu
·           Terjadi warna biru pada siang hari dan warna merah/jingga di langit saat matahari terbenam.
b.  Gerak Brown
Adalah gerakan partikel koloid secara terus menerus secara acak. Gerak brown terjadi karena  adanya tumbukan partikel terdispersi dari arah yang tidak beraturan secara terus menerus.  Gerak brown menyebabkan partikell koloid tersebar merata sehingga koloid tetap stabil, dan terhindar dari pengendapan. Gerak brown dipengaruhi oleh ukuran partikel dan suhu
·           Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat gerak brown
·           Semakin tinggi suhu, semakin cepat gerak brown.
c.   Muatan listrik pada partikel koloid
1.      Adsorpsi
Partikel dapat bermuatan listrik karena koloid mempunyai sifat adsorpsi. Adsorpsi adalah  peristiwa penyerapan ion-ion pada permukaan koloid sehigga partikel koloid menjadi bermuatan. Hal ini terjadi kareana adanya gaya tarik molekul-molekul pada permukaan absorban. Jenis muatan koloid bergantung pada jenis ion yang diserap. (dapat bermuatan Positif maupun bermuatan negatif)
Misalnya :             Sol Fe(OH)3 dalam air menyerap H+  ion positif sehingga bermuatan positif
                 Sol As2S3 menyerap S2- ion negatif sehingga bermuatan negatif
Beberapa peristiwa yang berhubungan dengan Adsorpsi
·      Penjernihan air dengan tawas (Al2(SO4)3)
Di dalam air, Al2(SO4)3 akan terhidrolisis menjadi Al(OH)3 yang merupakan koloid. Koloid ini dapat mengadsorpsi zat pencemar dalam air serta dapat menggumpalkan lumpur.
·      Pemutihan gula Tebu
Gula yang masih kotor dilarutkan dalam air panas kemudian dialirkan melewati sistem koloid yaitu tanah diatom. Akibatnya, kotoran yang terdapat pada gula akan teradsorpsi sehingga didapatkan gula yang putih bersih.
·      Penggunaan obat norit (serbuk karbon) untuk menyembuhkan sakit
Norit adalah tablet yang terbuat dari karbon aktif. Jika diminum, di dalam usus norit membentuk sistem koloid yang dapat mengadsorpsi gas atau racun.
·      Pewarnaan serat sutra, wol, atau kapas dalam larutan Al2(SO4)3 pada industri tekstil.
·      Pada deodoran dan anti perspiran (zat anti keringat). Anti perspiran mengandung senyawa aluminium seperti aluminium klorohidrat (Al2(OH)5Cl.2H2O) yang dapat  memperkecil pori keringat. Sedangkan, deodoran mengandung seng peroksida, parfum, dan zat anti septik yang dapat menghentikan aktivitas bakteri sehingga dapat menghilangkan bau tidak sedap.
2.      Elektroforesis
Elektroforesis adalah pergerakan partikel koloid dalam medan listrik. Apabila ke dalam sistem koloid dimasukkan dua batang elektrode, kemudian dihubungkan dengan sumber arus searah, maka partikel koloid akan bergerak ke salah satu elektrode bergantung pada jenis muatannya. Koloid bermuatan negatif akan bergerak ke anode (elektrode positif), sedangkan koloid yang bermuatan positif bergerak ke katode (elektrode negatif). Dengan demikian, elektroforesis dapat digunakan untuk menentukan jenis muatan koloid.
Manfaat elektroforsis:
·      Menerima muatan yang dimiliki oleh suatu partikel
·      Memproduksi barang industri yang terbuat dari karet, misalnya sarung tangan
·      Mengurangi zat pencemaran udara yang dihasilkan dari dunia industri dengan metode Cottrel
·      Untuk identifikasi DNA
3.      Koagulasi
Adalah peristiwa pengendapan partikel koloid sehingga fase terdispersinya terpisah dari medium pendispersinya. Koagulasi disebabkan karena hilangnya kestabilan untuk mempertahankan agar tetap tersebar di medium pendispersinya
Koagulasi bisa terjadi jika:
·      Pelepasan muatan koloid.
muatan suatu koloid dilucuti, maka kestabilan koloid tersebut akan berkurang dan dapat menyebabkan koagulasi atau penggumpalan. Pelucutan muatan koloid dapat terjadi pada sel elektroforesis atau jika elektrolit ditambahkan ke dalam sistem koloid. Koloid yang bermuatan negatif akan digumpalkan di elektroda positif (anoda), sedangkan koloid yang bernmuatan positif  akan digumpalkan di elektroda negatif (katoda)
Contoh:
·      Penambahan elektrolit
Zat elektrolit yang ditambahkan akan menarik ion-ion. Koloid yang bermuatan negatif akan menarik ion positif (kation), sedangkan koloid yang bermuatan positif akan menarik ion negatif (anion). Ion-ion tersebut akan membentuk selubung lapisan kedua. Apabila selubung lapisan kedua itu terlalu dekat, maka selubung itu akan menetralkan muatan koloid sehingga terjadi koagulasi.
Contoh:             Lateks digumpatkan dengan menambahkan asam Format.
                        Susu ditambahkan larutan jeruk nipis akan mengumpal
                        Larutan Tahu akan mengumpat jika ditambahkan CaSO4.2H2O
·      Pemanasan, pendinginan, pengadukan, dan pengbahan tekanan.
Yaitu menguraikan molekul air disekeliling partikel koloid, sehingga partikel koloid bergabung menjadi partikel yang lebih besar sehingga terjadi pengendapan.
Contoh: pengumpalan telur rebus akibat dari pemanasan.
·      Dua sol berbeda muatan bercampur
Contoh : Koloid  Fe(OH)3 yang bermuatan positif jika dicampur dengan koloid AS2S3 yang bermuatan negatif akan terjadi penggumpalan. Karena bed muatan maka terjadi tarik menarik antara 2 koloid tersebut sehingga mengumpal dan mengendap.
Peristiwa Koagulasi dalam kehidupan sehari-hari:
·      Pengumpalan susu basi
·      Pembentukan delta pada muara sungai
·      Pengolahan asap debu (dengan pesawat cottrel)
·      Pendinginan santan
·      Pembuatan agar-agar
·      Pembuatan yogurt
·      Pembuatan tahu (ditambahkan batu tahu CaSO4.2H2O)
·      Penjernihan air sungai (ditambahkan tawas)
·      Saat bagian dari tubuh kita mengalami luka maka ion Fe3+ atau Al3+ segera menetralkan partikel albuminoid yang dikandung darah, sehingga terjadi penggumpalan yang menutup luka.
·      sol Fe(OH)3 ditambah elektrolit NaCl.
Sol Fe(OH)3 merupakan koloid positif. Jika ditambah larutan NaCl, maka yang berperan mengkoagulasi sol Fe(OH)3 adalah ion negatif, yaitu Cl–. Jika kemolaran ion Cl– semakin besar, maka terjadi proses koagulasi semakin cepat.
D.    Kestabilan Koloid
Koloid merupakan sistem dispersi yang relatif kurang stabil dibandingkan larutan. Untuk menjaga kestabilan koloid dapat dilakukan cara-cara sebagai berikut :
1.  Menghilangkan muatan koloid dengan cara Dialisis
Dialisis Merupakan proses penghilangan ion-ion pengganggu (kestabilan koloid) dalam sistem koloid.
Cara kerja proses Dialisis:
·      Campuran koloid yang terdapat ion pengganggu dimasukkan dalam kantong semipermiabel  yaitu selaput yang dapat melewatkan partikelpartikel kecil, seperti ion-ion atau molekul sederhana, tetapi menahan koloid. Dengan demikian, ion-ion keluar dari kantong dan hanyut bersama air.
·      Kantung semipermiabel dimasukkan dalam air yang mengalir sehingga ion-ion pengganggu akan keluar dari kantung bersama dengan aliran air dan terpisah dari koloid.
2.    Penambahan Stabilisator Koloid
Dengan menambahkan suatu zat ke dalam suatu sistem koloid dapat menstabilkan koloid, misalnya penambahan emulgator dan koloid pelindung.
a.   Emulgator
Emulgator adalah zat yang ditambahkan ke dalam suatu emulsi (koloid cair dalam cair atau cair dalam padat) yang bertujuan agar koloid stabil.  Misalnya
·      Air dan minyak bila dicampur akan memisah menjadi 2 lapisan, agar bercampur  dan tidak memisah ditambahkan Emulgator yaitu sabun.
·      Kedalam susu  ditambahkan emulgator kaseain agar susu stabil tidak mengalami penggumpalan
·      Es krim ditambahkan  gelatin agar es krim tidak cepat meleleh atau mengkristal..
b.  Koloid Pelindung
Koloid pelindung merupakan koloid yang ditambahkan ke dalam system koloid agar menjadi stabil.  Misalnya
·      penambahan gelatin pada pembuatan es krim dengan maksud agar es krim tidak cepat memisah sehingga tetap kenyal,
·      penambahan gum arab pada pembuatan semir, cat dan tinta dapat bertahan lama.
c.   Koloid Liofil dan Koloid Liofob
Koloid Liofif  adalah merupakan koloid yang fase terdispersinya mempunyai afinitas besar atau mudah menarik medium pendispersinya. Contoh sabun, detergen, dan kanji., agar-agar. Jika medium pendispersinya air disebut koloid Hidrofil
koloid liofob merupakan koloid yang fase terdispersinya mempunyai afinitas kecil atau menolak medium pendispersinya.
Contoh dispersi emas, belerang dalam air, dan Fe(OH)3.
Perbedaan sifat-sifat koloid liofil (sol liofil) dan koloid liofob (sol liofob)
No
Sifatnya
Sol Hidrofil
Sol Hidrofob
1
Pembuatan
Dapat dibuat langsung dengan
cara mencampurkan fasa
terdispersi dengan medium
pendispersinya
Tidak dapat dibuat langsung
dengan mencampurkan fasa
terdispersi dengan medium
pendispersinya
2
Muatan partikel
Bermuatan kecil atau sama
sekali tidak bermuatan
Bermuatan positif atau negatif
3
Adsopsi medium pendispersinya
Mengikat air (mengadsorpsi mediumnya
tidak Mengikat air (mengadsorpsi mediumnya
4
Viskositas
Lebih besar daripada medium
pendispersinya
Hampir sama dengan medium
pendispersinya
5
Koagulasi
Tidak mudah menggumpal
dengan penambahan elektrolit
Mudah menggumpal dengan
penambahan elektrolit
6
Efek tyndall
Kurang jelas
Tampak jelas
7

Ada kecenderungan membentuk gel
tidak Ada kecenderungan membentuk gel
8
Kesetabilan
Lebih stabil
kurang stabil
9
Sifat
reversibel
iireversibel

Contoh
sabun, detergen, kanji, agar-agar, gelatin, getah karet
sol belerang, sol logam, sol Fe(Oh)3, Sol As2S3,  Sol AgCl









Soal Pendalaman Materi


1.       Fenomena alam munculnya warna-warna yang berbeda pada langit seperti merah, biru dan sebagainya disebabkan adanya partikel  koloid  diudara, karena koloid bersifat....
a.       Dialisis
b.    Efek Tyndall
c.       Elektroforesis
d.       Adsorpsi
e.       Gerak brown
2.       Gerak Brown terjadi karena..
a.    Gaya grafitasi
b.    Tolak-menolak antara partikel koloid yang bermuatan sama
c.    Tarik menarik antara partikel koloid yang  berbeda muatan.
d.  Tumbukan antara partikel koloid
e.  Tumbukan antara partikel Medium
3.       Sifat  adsorsi dari koloid dapat digunakan dalam hal-hal dibawah ini, kecuali
a.    Pemurnian gula
b.    Pengobatan sakit  perut
c.    Pencucian dengan sabun
d.  Pengumpalan karet
e.    Penjernihan air
4.       Alat cottrel yang dipasang pada cerobong asap merupakan pemanfaatan dari proses..
a.    Peptisasi
b.    Dialisis
c.  Elektroforesis
d.    Busur bredig
e.  Kondensasi

5.       Berikut beberapa fenomena sehari-hari yang menunjukkan sifat koloid dalam kehidupan.
1.    Proses cuci darah
2.    Kabut di pegunungan
3.    Pembentukan delta di muara sungai
4.    Pemutihan gula
5.    Proses kerja obat diare
Sifat  koagulasi koloid dapat ditunjukkan dalam contoh kejadian...
a.    1
b.    2
c.  3
d.    4
e.    5
6.       Partikel koloid bermuatan listrik karena...
a.  Adsorbsi ion-ion oleh partikel koloid
b.    Pengendapan partikel
c.    Reaksi partikel koloid dengan medium pendispersinya
d.    Ionisasi partikel koloid
e.    Pelepasan elektron oleh partikel koloid
7.       Orang yang terkena penyakit gagal ginjal harus melakukan pencucian darah, yang biayanya relatif mahal. Prinsip pencucian darah dilakukan berdasarkan...
a.    Elektroforesis
b.  Dialisis
c.    Peptisasi
d.    Elektroforesis
e.    Hidrolisis
8.       Proses dialisis terjadi karena..
a.    Partikel koloid tidak dapat menembus selaput semipermiabel
b.    Partikel koloid dapat bermuatan listrik
c.    Partikel-partikel koloid bergerak lurus
d.  Adanya aliran air melalui dinding semipermiabel
e.    Muatan listrik tidak dapat menembus dinding semipermiabel
9.       Bila minyak kelapa dicampurkan dengan air akan terjadi dua lapisan yang saling tidak larut. Suatu emulsi akan terjadi bila campuran ini dikocok dan ditambahkan...
a.       Air panas
b.       Air Es
c.       Air sabun
d.       Minyak tanah
e.       Larutan garam
10.   Contoh dari sol liofil dalam sistem koloid adalah...
a.    Gula dalam asam sitrat
b.  Agar-agar dan air
c.    Karbon dan air
d.    Belerang dan air
e.    As2S3 dan air


========================================================================================
E.      Cara Pembuatan Koloid
Pembuatan koloid dapat dilakukan dengan dua cara yaitu cara kondensasi dan cara dispersi
1.  Cara Kondensasi
Yaitu mengubah partikel halus (Larutan) menjadi partikel Koloid. Cara kondensari merupakan pembuatan koloid melalui reaksi kimia. Ada empat reaksi yang dapat menghasilkan koloid
a.   Reaksi Redoks
Yaitu reaksi yang melibatkan perubahan bilangan oksidasi
Contoh:
·       Pembuatan sol belerang dengan mengalirkan gas H2S kedalam larutan SO2
Reaksi     :   2H2S(g)          +  SO2(aq)                     ®  3S(sol)                        +  2H 2O
Oksidator            : SO2
Reduktor : H2S    
b.  Reaksi Hidrolisis (penguraian / pemisahan oleh air)
Yaitu reaksi antara air dengan zat lain yang menghasilkan zat baru. Yang melibatkan pengionan air serta penguraian senyawa.
Contoh:
·      Pembuatann sol Fe(OH)3 dari larutan FeCL3, dengan cara menambahkan sejumlah larutan FeCL3(aq) pekat tetes demi tetes kedam air yang mendidih.
Reaksi:
FeCl3(aq)   +   3H2O(l)      Fe(OH)3(aq)    +    3HCl(aq)
·      Pembuatan Sol Al(OH)3
Reaksi: AlCl3(aq)   +  3H2O    Al(OH)3(Sil)    +  3HCl(aq)


c.   Reaksi Dekomposisi rangkap (Pertukaran Ion)
Adalah proses pembuatan koloid dengan menguraikan zat menjadi penyusunnya
Contoh
·      Pembuatan sol AgCl dar larutan AgNOencer dan larutan NaCl
AgNO3(aq)  +  NaCl(aq)   AgCl(sol)           +  NaNO3(ag)
·      Pembuatan AgBr dari larutan AgNO3 dan larutan KBr
AgNO3(aq)   +    KBraq)     AgBr(sol)    +  KNO3(aq)
·      Pembuatan Sol As2S3 dengan mengalirkan gas H2S pada larutan Arsen(III) Oksida
Reaksi: 2H3AsO3(aq)   +   3H2S(g)     As2S3(sol)   +   6H2O(l)
d.  Reaksi pengantian pelarut
Yaitu cara pembuatan koloid dengan cara menganti medium pendispersinya, sehingga fase terdispersi yang semula larut akan berubah menjadi partikel berukuran koloid.
Contoh:
·      Kalsium Asetat Ca(CH3COO)2 dimasukkan dalam air akan larut, setelah ditambahkan alkohol 96% akan terjadi kondensasi dan akan terbentuk koloid Kalsiun Asetat yang berupa gel
Reaksi:
 Ca(CH3COO)2   +  Air  + Alkohol 96%     Ca(CH3COO)2(gel

2.  Cara Dispersi
Yaitu mengubah partikel Kasar (Suspensi) menjadi partikel Koloid. Pada dasarnya melalui cara Fisika Antara Lain
a.      Cara Mekanik
Yaitu cara pembuatan koloid  dengan cara pengerusan, Pengilingan, Pengadukan, Pengocokan, kemudian didispersikan ke medium pemdispersinya.
Contoh
·      Pembuatan Sol belerang dengan cara Menghaluskan belerang menjadi serbuk belerang  dan gula pasir kemudian dicampur dengan  air
b.      Peptisasi
Yaitu cara pembuatan koloid dengan cara memecah butiran-butiran kasar endapan dengan bantuan zat pemecah atau Zat pemeptisasi.
Contoh:
·      Endapan Al(OH)3 oleh AlCl3 terpeptisasi menjadi koloid Al(OH)3
·      partikel tepung pada pembuatan agar-agar dopeptisasi oleh air menjadi partikel koloid agar-agar
·      Serbuk AgCL  +  air suling  menjadi koloid
·      Endapan Al(OH)3 + HCl encer menjadi koloid
·      Larutan FeCl3 +  Fe(OH)3 menjadi koloid Fe(OH)3
c.      Busur Bredig
Yaitu cara pembuatan koloid dengan mengunakan loncatan bunga api listrik.
Contoh
·      Pembuatan Sol logam. Caranya
ü Logam yang akan dibuat menjadi sol logal digunakan sebagai elektroda.
ü Kemudian logam dicelupkan kedalam air (medium pendispersinya)
ü Kedua ujung logam dialiri arus listrik bertegangan tinggi sehingga terjadi loncatan bunga api listrik.
ü Logam yang tadi berupa lempengan logam terpecah menjadi atom-atom logam.
ü Kemudian didinginkan, Karena pengaruh pendinginan
d.      Homogenisasi
Yaitu cara pembuatan koloid pembuatan koloid jenis emulsi dengan cara membuat suatu zat menjadi Homogen.
Contoh
·      Pembuatan susu bubuk
ü Caranya dengan memecah partikel minyak dan susu yang selanjutnya dilewatkan kedalam alat homogenezer yang mempunyai pori-pori tertentu sehingga akan diperoleh emulsi yang homogen.
Soal Pendalaman Materi


1.         Cara pembuatan koloid dari molekul-molekul atau ion-ion menjadi partikel koloid disebut
a.     kondensasi
b.     koagulasi
c.     peptisasi
d.     ionisasi
e.     suspensi
2.         Cara pembuatan koloid dari pertikel-partikel kasar menjadi partikel koloid disebut ….
a.     kondensasi
b.    koagulasi
c.     mekanik
d.    ionisasi
e.     suspensi
3.         Suatu sol perak klorida dapat dibuat dengan penambahan air murni pada endapan perak klorida. Cara pembuatan sol ini disebut ....
a.     kondensasi
b.     emulsifikasi
c.     koagulasi
d.     inversi
e.     peptisasi
4.         Di antara beberapa percobaan pembuatan koloid:
1) larutan kalium asetat + alkohol
2) belerang + gula + air
3) susu + air
4) minyak + air
5) agar-agar yang dimasak
yang menunjukkan proses pembuatan gel ialah … .
a.     1 dan 5
b.     3 dan 4
c.     1 dan 3
d.     2 dan 4
e.     2 dan 5
5.         Pembuatan koloid berikut ini yang tidak tergolong cara kondensasi adalah … .
a.       pembuatan sol belerang dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan SO2
b.       pembuatan sol emas dengan mereduksi suatu larutan garam emas
c.       pembuatan sol kanji dengan memanaskan suspensi amilum
d.       pembuatan sol Fe(OH)3 dengan hidrolisis larutan besi(III) klorida
e.       pembuatan sol As2S3 dengan mereaksikan larutan As2O3 dengan larutan H2S


JANGAN lUPA BERI COMENT


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

POPULER