SISTEM KOLOID
A. Campuran,
Larutan, Suspensi dan Koloid
1.
Campuran
Campuran dibedakan menjadi tiga yaitu
Larutan, Suspensi dan koloid.
a. Larutan
Adalah campuran Homogen
artinya campuran yang serba sama, sudah tidak terlihat bidang batasnya, antara
komponen satu dengan komponen lainya. Misalnya larutan Gula dengan air, Garam
dengan air.
b. Suspensi
Adalah campuran
Heterogen artinya campuran yang serba tidak sama, dan terdapat batas yang jelas
antara komponen yang satu dengan komponen yang lain. Misalnya Campuran tanah
liat dengan air, Pasir dengan air.
c. Koloid
Merupakan campuran yang keadaanya diantara larutan dan
koloid, Kalau diamati sepintas tampak
homogen namun jika diamati dengan mikroskop ultra akan terlihat bahwa
campuran tersebut heterogen. Susu dan Santan
Perbedaan Sifat Larutan, Koloid, dan
Suspensi
Larutan
|
Koloid
|
Suspensi
|
Diameter
partikel <10-7 Cm
|
Diameter
partikel antara 10-5 Cm sd
10-7 Cm
|
Diameter
partikel > 10-5 Cm
|
Homogen
|
Antara
Homogen dan Heterogen
|
Heterogen
|
Jernih
|
Keruh
|
Tidak
jernih
|
Satu
fase
|
Dua
fase
|
Dua
fase
|
Tidak
dapat disaring
|
Dapat
disaring dengan penyaring ultra, tapi tidak dapat disaring dengan penyaring
biasa
|
Dapat
disaring dengan penyaring biasa dan ultra
|
Stabil
(tidak memisah)
|
Umumnya
Stabil
|
Tidak
Stabil
|
Sistem dispersi Molekuler
|
Sistem
dispersi padatan Halus
|
Sistem
dispersi padatan kasar
|
1.
Pernyataan
yang tidak benar tentang koloid adalah...
a.
Tidak
dapat disaring dengan penyaring biasa
b.
Umumnya
tidak Stabil (memisah)
c.
Menghamburkan
cahaya
d.
Terdiri
atas dua fase
e.
Sistem
dispersi padatan halus
2.
Berikut yang bukan merupakan perbedaan antara koloid
dengan suspensi adalah...
a.
Ukuran
partikel
b.
Kestabilan
sistem
c.
Jumlah
fasenya
d.
Gerak
partikel
e.
Homogenitas
sistem
3.
Perhatikan
tanbel pengamatan berikut ini
No
|
Warna campuran
|
Keadaan Campuran
|
Efek terhadap cahaya
|
|
Sebelum disaring
|
Sesudah disaring
|
|||
1
|
Coklat Muda
|
Keruh
|
Keruh
|
Menghamburkan
|
2
|
Bening
|
Bening
|
Bening
|
Tak menghamburkan
|
3
|
Hitam
|
Bening
|
Bening
|
Tak menghamburkan
|
4
|
Coklat tua
|
Keruh
|
Keruh
|
Menghamburkan
|
5
|
Kuning
|
Keruh
|
Bening
|
Tak menghamburkan
|
Larutan yang
tergolong koloid adalah
a.
1
dan 5
b.
3
dan 4
c.
3
dan 5
d.
2
dan 3
e.
1
dan 4
4.
Berikut
yang membedakan larutan dengan Koloid...
a.
Larutan
bersifat tidak stabil sedangkan koloid stabil
b.
Larutan
menunjukkan sifat heterogen, sedangkan koloid bersifat homogen
c.
Larutan
dapat disaring sedangkan koloid tidak dapat disaring
d.
Larutan
tidak menunjukkan efek tyndall, sedangkan koloid menunjukkan efek tyndalla
e.
Larutan
berwarna sedangkan koloid tidak berwarna
5.
Suatu
percobaan dilakukan untuk membedakan antara koloid, larutan, dan suspensi.
Hasil pengamatan sebagai berikut...
No
|
Sifat campuran dalam tabung
|
1
2
3
|
Tidak jernih, dua fase
dapat disaring dengan kertas saring
biasa, tidak jernih
satu fase, jernih
|
Berdasarkan
hasil percobaan tersebut maka diperoleh kesimpulan bahwa...
a.
1=
Koloid, 2=Larutan sejati,3=Suspensi
b.
1=
Larutan sejati, 2= Suspensi,3= Koloid
c.
1=
Larutan sejati, 2= Koloid,3=Suspensi
d.
1=
Koloid,2= Suspensi, 3= Larutan sejati
e.
1= Suspensi,2=
Koloid, 3= Larutan sejati
6.
Ukuran
partikel koloid adalah...
a.
>
10-7 cm
b.
<
10-5 cm
c.
<
10-7 cm
d.
10-3
- 10-5
e.
10-7
- 10-5
7.
Berikut
ini yang bukan merupakan ciri-ciri sistem koloid adalah...
a.
Tidak
memisah setelah didiamkan
b.
Tidak
bisa dipisahkan melalui penyaringan
c.
Campuran
homogen
d.
Campurannya
tidak jernih
e.
Campurannya
terdiru atas dua fase
==============================================================================================
B. Macam-macam
Sifat Koloid
1. Sistem
Dispersi Koloid
Koloid
terdiri dari dua fase yaitu fase terdispersi (Komponen yang tersebar dalam
jumlah yang sedikit) dan fase/medium
pendispersi (komponen yang banyak jumlahnya).
Golongan
Sistem Koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersinya
No
|
Fase Terdispersi
|
Medium Pendispersi
|
Nama Koloid
|
Contoh
|
1
|
Padat
|
Padat
|
Sol Padat
|
Gas berwarna, kaca
berwarna, Intan Hitam, Paduan logan (baja, perunggu)
|
2
|
Padat
|
Cair
|
Sol
|
Sol emas, tinta, cat,
sol agar-agar, sol kanji
|
3
|
Padat
|
Gas
|
Aerosol Padat
|
Asap, debu
|
4
|
Cair
|
Padat
|
Emulsi Padat
|
Jeli, mutiara, keju,
mentega, pasta gigi, saur
|
5
|
Cair
|
Cair
|
Emulsi
|
Susu, santan, minyak ikan,eskrim,
hand body lotion
|
6
|
Cair
|
Gas
|
Aerosol Cair
|
Kabut, awan, hair
spray
|
7
|
Gas
|
Padat
|
Busa Padat
|
Batu apung, busa jok,
gabus, spon, roti tawar
|
8
|
Gas
|
Cair
|
Busa / Buih
|
Buih sabun, ombak,
buih sampo
|
Soal Pendalaman Materi
1.
Dispersi
zat cair atau zat padat dalam gas disebut … .
a.
Sol
b.
Aerosol
c.
Emulsi
d.
Suspensi
e.
Buih
2.
Sistem
koloid yang fase terdispersinya padat dan medium pendispersinya padat adalah...
a.
Kaca
berwarna
b.
Tinta
c.
Asap
d.
Mentega
e.
Batu
apung
3.
Kabut adalah sistem koloid dari...
a.
Gas
dalam zat cair
b.
Gas
dalam zat padat
c.
Zat
cair dalam gas
d.
Zat
cair dalam zat cair
e.
Gas dalam
gas
4.
Susu
adalah suatu emulsi dari...
a.
Protein
dalam air
b.
Air
dalam protein
c.
Lemak
dalam air
d.
Air
dalam lemak
e.
Karbohidrat
dalam air
5.
Margarin
adalah suatu emulsi dari....
a.
Minyak
dalam air
b.
Air
dalam minyak
c.
Air
dalam protein
d.
Protein
dalam minyak
e.
Lemak
dalam air
6.
Kuningan
adalah sistem koloid...
a.
Zat
padat dalam zat padat
b.
Cairan
dalam zat padat
c.
Gas
dalam zat padat
d.
Zat
padat dalam cairan
e.
Zat
padat dalam gas
7.
Buih
dalam sistem dispersi terjadi pada keadaan … .
a.
zat
padat terdispersi dalam zat cair
b.
zat
cair terdispersi dalam gas
c.
gas
terdispersi dalam zat padat
d.
gas
terdispersi dalam zat cair
e.
zat
cair terdispersi dalam zat cair
8.
Mutiara
adalah sistem koloid … .
a.
padat
dalam cair
b.
gas
dalam cair
c.
cair
dalam gas
d.
gas
dalam padat
e.
cair
dalam padat
9.
Yang
termasuk koloid padat dalam gas adalah … .
a.
emulsi
b.
buih
c.
kabut
d.
batu
apung
e.
asap
10.
Sistem
berikut tergolong emulsi, kecuali …
.
a.
santan
b.
mayones
c.
minyak ikan
d.
alkohol70%
e.
air
susu
C. Sifat
–Sifat Koloid
a. Efek
tyndall
Adalah
proses penghamburan cahaya oleh partikel-partikel koloid, sehingga tampak
lintasan bekas sinar tersebut. Contoh peristiwa efek tyndall
·
Warna-warni
yang berbeda pada langit, karena penghamburan cahaya oleh partikel koloid di
udara seperti awan, debu dan lain-lain.
·
Seberkas
sinar masuk keruangan akan tampak jelas jika ruangan berdebu, karena debu
menghamburkan cahaya.
·
Sorot
cahaya lampu mobil jelas pada daerah yang berkabut.
·
Berkas
cahaya matahari terlihat jelas disela-sela pohon yang sekitarnya berkabut dan
disela-sela dinding dapur yang berasap/berdebu
·
Berkas
cahaya proyektor tampak jelas digedung bioskop yang berdebu
·
Terjadi
warna biru pada siang hari dan warna merah/jingga di langit saat matahari
terbenam.
b. Gerak
Brown
Adalah
gerakan partikel koloid secara terus menerus secara acak. Gerak brown terjadi
karena adanya tumbukan partikel
terdispersi dari arah yang tidak beraturan secara terus menerus. Gerak brown menyebabkan partikell koloid
tersebar merata sehingga koloid tetap stabil, dan terhindar dari pengendapan.
Gerak brown dipengaruhi oleh ukuran partikel dan suhu
·
Semakin
kecil ukuran partikel, semakin cepat gerak brown
·
Semakin
tinggi suhu, semakin cepat gerak brown.
c. Muatan
listrik pada partikel koloid
1. Adsorpsi
Partikel
dapat bermuatan listrik karena koloid mempunyai sifat adsorpsi. Adsorpsi adalah peristiwa penyerapan ion-ion pada permukaan
koloid sehigga partikel koloid menjadi bermuatan. Hal ini terjadi kareana
adanya gaya tarik molekul-molekul pada permukaan absorban. Jenis muatan koloid
bergantung pada jenis ion yang diserap. (dapat bermuatan Positif maupun
bermuatan negatif)
Misalnya
: Sol Fe(OH)3 dalam
air menyerap H+ ion positif
sehingga bermuatan positif
Sol As2S3
menyerap S2- ion negatif sehingga bermuatan negatif
Beberapa
peristiwa yang berhubungan dengan Adsorpsi
·
Penjernihan
air dengan tawas (Al2(SO4)3)
Di
dalam air, Al2(SO4)3 akan terhidrolisis
menjadi Al(OH)3 yang merupakan koloid. Koloid ini dapat mengadsorpsi
zat pencemar dalam air serta dapat menggumpalkan lumpur.
·
Pemutihan
gula Tebu
Gula
yang masih kotor dilarutkan dalam air panas kemudian dialirkan melewati sistem
koloid yaitu tanah diatom. Akibatnya, kotoran yang terdapat pada gula akan
teradsorpsi sehingga didapatkan gula yang putih bersih.
·
Penggunaan
obat norit (serbuk karbon) untuk menyembuhkan sakit
Norit
adalah tablet yang terbuat dari karbon aktif. Jika diminum, di dalam usus norit
membentuk sistem koloid yang dapat mengadsorpsi gas atau racun.
·
Pewarnaan
serat sutra, wol, atau kapas dalam larutan Al2(SO4)3
pada industri tekstil.
·
Pada
deodoran dan anti perspiran (zat anti keringat). Anti perspiran mengandung
senyawa aluminium seperti aluminium klorohidrat (Al2(OH)5Cl.2H2O)
yang dapat memperkecil pori keringat.
Sedangkan, deodoran mengandung seng peroksida, parfum, dan zat anti septik yang
dapat menghentikan aktivitas bakteri sehingga dapat menghilangkan bau tidak
sedap.
2. Elektroforesis
Elektroforesis
adalah pergerakan
partikel koloid dalam medan listrik. Apabila ke dalam sistem koloid dimasukkan
dua batang elektrode, kemudian dihubungkan dengan sumber arus searah, maka
partikel koloid akan bergerak ke salah satu elektrode bergantung pada jenis
muatannya. Koloid bermuatan negatif akan bergerak ke anode (elektrode positif),
sedangkan koloid yang bermuatan positif bergerak ke katode (elektrode negatif).
Dengan demikian, elektroforesis dapat digunakan untuk menentukan jenis muatan
koloid.
Manfaat elektroforsis:
·
Menerima
muatan yang dimiliki oleh suatu partikel
·
Memproduksi
barang industri yang terbuat dari karet, misalnya sarung tangan
·
Mengurangi
zat pencemaran udara yang dihasilkan dari dunia industri dengan metode Cottrel
·
Untuk
identifikasi DNA
3. Koagulasi
Adalah
peristiwa pengendapan partikel koloid sehingga fase terdispersinya terpisah
dari medium pendispersinya. Koagulasi disebabkan karena hilangnya kestabilan
untuk mempertahankan agar tetap tersebar di medium pendispersinya
Koagulasi bisa terjadi jika:
·
Pelepasan muatan koloid.
muatan
suatu koloid dilucuti, maka kestabilan koloid tersebut akan berkurang dan dapat
menyebabkan koagulasi atau penggumpalan. Pelucutan muatan koloid dapat terjadi
pada sel elektroforesis atau jika
elektrolit ditambahkan ke dalam sistem koloid. Koloid yang bermuatan negatif
akan digumpalkan di elektroda positif (anoda), sedangkan koloid yang bernmuatan
positif akan digumpalkan di elektroda
negatif (katoda)
Contoh:
·
Penambahan elektrolit
Zat
elektrolit yang ditambahkan akan menarik ion-ion. Koloid yang bermuatan negatif
akan menarik ion positif (kation), sedangkan koloid yang bermuatan positif akan
menarik ion negatif (anion). Ion-ion tersebut akan membentuk selubung lapisan
kedua. Apabila selubung lapisan kedua itu terlalu dekat, maka selubung itu akan
menetralkan muatan koloid sehingga terjadi koagulasi.
Contoh:
Lateks digumpatkan dengan
menambahkan asam Format.
Susu ditambahkan larutan
jeruk nipis akan mengumpal
Larutan Tahu akan
mengumpat jika ditambahkan CaSO4.2H2O
·
Pemanasan, pendinginan, pengadukan, dan
pengbahan tekanan.
Yaitu
menguraikan molekul air disekeliling partikel koloid, sehingga partikel koloid
bergabung menjadi partikel yang lebih besar sehingga terjadi pengendapan.
Contoh:
pengumpalan telur rebus akibat dari pemanasan.
·
Dua sol berbeda muatan bercampur
Contoh
: Koloid Fe(OH)3 yang
bermuatan positif jika dicampur dengan koloid AS2S3 yang
bermuatan negatif akan terjadi penggumpalan. Karena bed muatan maka terjadi
tarik menarik antara 2 koloid tersebut sehingga mengumpal dan mengendap.
Peristiwa Koagulasi dalam kehidupan
sehari-hari:
·
Pengumpalan
susu basi
·
Pembentukan
delta pada muara sungai
·
Pengolahan
asap debu (dengan pesawat cottrel)
·
Pendinginan
santan
·
Pembuatan
agar-agar
·
Pembuatan
yogurt
·
Pembuatan
tahu (ditambahkan batu tahu CaSO4.2H2O)
·
Penjernihan
air sungai (ditambahkan tawas)
·
Saat
bagian dari tubuh kita mengalami luka maka ion Fe3+ atau Al3+
segera menetralkan partikel albuminoid yang dikandung darah, sehingga terjadi
penggumpalan yang menutup luka.
·
sol
Fe(OH)3 ditambah elektrolit NaCl.
Sol
Fe(OH)3 merupakan koloid positif. Jika ditambah larutan NaCl, maka yang
berperan mengkoagulasi sol Fe(OH)3 adalah ion negatif, yaitu Cl–. Jika
kemolaran ion Cl– semakin besar, maka terjadi proses koagulasi semakin cepat.
D. Kestabilan
Koloid
Koloid
merupakan sistem dispersi yang relatif kurang stabil dibandingkan larutan.
Untuk menjaga kestabilan koloid dapat dilakukan cara-cara sebagai berikut :
1. Menghilangkan
muatan koloid dengan cara Dialisis
Dialisis
Merupakan proses penghilangan ion-ion pengganggu (kestabilan koloid) dalam
sistem koloid.
Cara
kerja proses Dialisis:
·
Campuran
koloid yang terdapat ion pengganggu dimasukkan dalam kantong semipermiabel yaitu selaput yang dapat melewatkan
partikelpartikel kecil, seperti ion-ion atau molekul sederhana, tetapi menahan
koloid. Dengan demikian, ion-ion keluar dari kantong dan hanyut bersama air.
·
Kantung
semipermiabel dimasukkan dalam air yang mengalir sehingga ion-ion pengganggu
akan keluar dari kantung bersama dengan aliran air dan terpisah dari koloid.
2.
Penambahan Stabilisator Koloid
Dengan
menambahkan suatu zat ke dalam suatu sistem koloid dapat menstabilkan koloid,
misalnya penambahan emulgator dan koloid pelindung.
a. Emulgator
Emulgator
adalah zat yang ditambahkan ke dalam suatu emulsi (koloid cair dalam cair atau
cair dalam padat) yang bertujuan agar koloid stabil. Misalnya
·
Air
dan minyak bila dicampur akan memisah menjadi 2 lapisan, agar bercampur dan tidak memisah ditambahkan Emulgator yaitu
sabun.
·
Kedalam
susu ditambahkan emulgator kaseain agar
susu stabil tidak mengalami penggumpalan
·
Es
krim ditambahkan gelatin agar es krim
tidak cepat meleleh atau mengkristal..
b. Koloid
Pelindung
Koloid
pelindung merupakan koloid yang ditambahkan ke dalam system koloid agar menjadi
stabil. Misalnya
·
penambahan
gelatin pada pembuatan es krim dengan maksud agar es krim tidak cepat memisah
sehingga tetap kenyal,
·
penambahan
gum arab pada pembuatan semir, cat dan tinta dapat bertahan lama.
c. Koloid
Liofil dan Koloid Liofob
Koloid Liofif adalah
merupakan koloid yang fase terdispersinya mempunyai afinitas besar atau mudah
menarik medium pendispersinya. Contoh sabun, detergen, dan kanji., agar-agar.
Jika medium pendispersinya air disebut koloid Hidrofil
koloid liofob merupakan koloid yang fase
terdispersinya mempunyai afinitas kecil atau menolak medium pendispersinya.
Contoh
dispersi emas, belerang dalam air, dan Fe(OH)3.
Perbedaan sifat-sifat koloid liofil (sol
liofil) dan koloid liofob (sol liofob)
No
|
Sifatnya
|
Sol
Hidrofil
|
Sol
Hidrofob
|
1
|
Pembuatan
|
Dapat dibuat langsung dengan
cara mencampurkan fasa
terdispersi dengan medium
pendispersinya
|
Tidak dapat dibuat langsung
dengan mencampurkan fasa
terdispersi dengan medium
pendispersinya
|
2
|
Muatan partikel
|
Bermuatan kecil atau sama
sekali tidak bermuatan
|
Bermuatan positif atau negatif
|
3
|
Adsopsi medium pendispersinya
|
Mengikat air (mengadsorpsi mediumnya
|
tidak Mengikat air (mengadsorpsi
mediumnya
|
4
|
Viskositas
|
Lebih besar daripada medium
pendispersinya
|
Hampir sama dengan medium
pendispersinya
|
5
|
Koagulasi
|
Tidak mudah menggumpal
dengan
penambahan elektrolit
|
Mudah menggumpal dengan
penambahan
elektrolit
|
6
|
Efek tyndall
|
Kurang jelas
|
Tampak jelas
|
7
|
|
Ada kecenderungan membentuk gel
|
tidak Ada kecenderungan membentuk gel
|
8
|
Kesetabilan
|
Lebih stabil
|
kurang stabil
|
9
|
Sifat
|
reversibel
|
iireversibel
|
|
Contoh
|
sabun, detergen, kanji, agar-agar,
gelatin, getah karet
|
sol belerang, sol logam, sol Fe(Oh)3,
Sol As2S3, Sol AgCl
|
Soal Pendalaman Materi
1.
Fenomena
alam munculnya warna-warna yang berbeda pada langit seperti merah, biru dan
sebagainya disebabkan adanya partikel
koloid diudara, karena koloid
bersifat....
a.
Dialisis
b. Efek
Tyndall
c.
Elektroforesis
d.
Adsorpsi
e.
Gerak
brown
2.
Gerak
Brown terjadi karena..
a.
Gaya
grafitasi
b.
Tolak-menolak
antara partikel koloid yang bermuatan sama
c.
Tarik
menarik antara partikel koloid yang
berbeda muatan.
d. Tumbukan
antara partikel koloid
e. Tumbukan antara partikel Medium
3.
Sifat adsorsi dari koloid dapat digunakan dalam
hal-hal dibawah ini, kecuali
a.
Pemurnian
gula
b.
Pengobatan
sakit perut
c.
Pencucian
dengan sabun
d. Pengumpalan
karet
e.
Penjernihan
air
4.
Alat
cottrel yang dipasang pada cerobong asap merupakan pemanfaatan dari proses..
a.
Peptisasi
b.
Dialisis
c. Elektroforesis
d.
Busur
bredig
e. Kondensasi
5.
Berikut
beberapa fenomena sehari-hari yang menunjukkan sifat koloid dalam kehidupan.
1.
Proses
cuci darah
2.
Kabut
di pegunungan
3.
Pembentukan
delta di muara sungai
4.
Pemutihan
gula
5.
Proses
kerja obat diare
Sifat
koagulasi koloid dapat ditunjukkan dalam contoh kejadian...
a.
1
b.
2
c. 3
d.
4
e.
5
6.
Partikel
koloid bermuatan listrik karena...
a. Adsorbsi
ion-ion oleh partikel koloid
b.
Pengendapan
partikel
c.
Reaksi
partikel koloid dengan medium pendispersinya
d.
Ionisasi
partikel koloid
e.
Pelepasan
elektron oleh partikel koloid
7.
Orang
yang terkena penyakit gagal ginjal harus melakukan pencucian darah, yang
biayanya relatif mahal. Prinsip pencucian darah dilakukan berdasarkan...
a.
Elektroforesis
b. Dialisis
c.
Peptisasi
d.
Elektroforesis
e.
Hidrolisis
8.
Proses
dialisis terjadi karena..
a.
Partikel
koloid tidak dapat menembus selaput semipermiabel
b.
Partikel
koloid dapat bermuatan listrik
c.
Partikel-partikel
koloid bergerak lurus
d. Adanya
aliran air melalui dinding semipermiabel
e.
Muatan
listrik tidak dapat menembus dinding semipermiabel
9.
Bila
minyak kelapa dicampurkan dengan air akan terjadi dua lapisan yang saling tidak
larut. Suatu emulsi akan terjadi bila campuran ini dikocok dan ditambahkan...
a.
Air
panas
b.
Air
Es
c.
Air
sabun
d.
Minyak
tanah
e.
Larutan
garam
10.
Contoh
dari sol liofil dalam sistem koloid adalah...
a.
Gula
dalam asam sitrat
b. Agar-agar
dan air
c.
Karbon
dan air
d.
Belerang
dan air
e.
As2S3
dan air
========================================================================================
E. Cara
Pembuatan Koloid
Pembuatan
koloid dapat dilakukan dengan dua cara yaitu cara kondensasi dan cara dispersi
1. Cara
Kondensasi
Yaitu
mengubah partikel halus (Larutan) menjadi partikel Koloid. Cara kondensari
merupakan pembuatan koloid melalui reaksi kimia. Ada empat reaksi yang dapat
menghasilkan koloid
a. Reaksi
Redoks
Yaitu
reaksi yang melibatkan perubahan bilangan oksidasi
Contoh:
·
Pembuatan
sol belerang dengan mengalirkan gas H2S kedalam larutan SO2
Reaksi : 2H2S(g) +
SO2(aq) ® 3S(sol) + 2H 2O
Oksidator :
SO2
Reduktor :
H2S
b. Reaksi
Hidrolisis (penguraian / pemisahan oleh air)
Yaitu
reaksi antara air dengan zat lain yang menghasilkan zat baru. Yang melibatkan
pengionan air serta penguraian senyawa.
Contoh:
·
Pembuatann
sol Fe(OH)3 dari larutan FeCL3, dengan cara menambahkan
sejumlah larutan FeCL3(aq) pekat tetes demi tetes kedam air yang
mendidih.
Reaksi:
FeCl3(aq) + 3H2O(l) →
Fe(OH)3(aq) + 3HCl(aq)
·
Pembuatan
Sol Al(OH)3
Reaksi:
AlCl3(aq) + 3H2O →
Al(OH)3(Sil) + 3HCl(aq)
c. Reaksi
Dekomposisi rangkap (Pertukaran Ion)
Adalah
proses pembuatan koloid dengan menguraikan zat menjadi penyusunnya
Contoh
·
Pembuatan
sol AgCl dar larutan AgNO3 encer dan larutan NaCl
AgNO3(aq) + NaCl(aq) → AgCl(sol) +
NaNO3(ag)
·
Pembuatan
AgBr dari larutan AgNO3 dan larutan KBr
AgNO3(aq) +
KBraq) → AgBr(sol) +
KNO3(aq)
·
Pembuatan
Sol As2S3 dengan mengalirkan gas H2S pada
larutan Arsen(III) Oksida
Reaksi:
2H3AsO3(aq)
+ 3H2S(g) →
As2S3(sol)
+ 6H2O(l)
d. Reaksi
pengantian pelarut
Yaitu
cara pembuatan koloid dengan cara menganti medium pendispersinya, sehingga fase
terdispersi yang semula larut akan berubah menjadi partikel berukuran koloid.
Contoh:
·
Kalsium
Asetat Ca(CH3COO)2 dimasukkan dalam air akan larut,
setelah ditambahkan alkohol 96% akan terjadi kondensasi dan akan terbentuk
koloid Kalsiun Asetat yang berupa gel
Reaksi:
Ca(CH3COO)2 +
Air + Alkohol 96% →
Ca(CH3COO)2(gel
2. Cara
Dispersi
Yaitu mengubah partikel Kasar (Suspensi)
menjadi partikel Koloid. Pada dasarnya melalui cara Fisika Antara Lain
a. Cara
Mekanik
Yaitu
cara pembuatan koloid dengan cara
pengerusan, Pengilingan, Pengadukan, Pengocokan, kemudian didispersikan ke
medium pemdispersinya.
Contoh
·
Pembuatan
Sol belerang dengan cara Menghaluskan belerang menjadi serbuk belerang dan gula pasir kemudian dicampur dengan air
b. Peptisasi
Yaitu
cara pembuatan koloid dengan cara memecah butiran-butiran kasar endapan dengan
bantuan zat pemecah atau Zat pemeptisasi.
Contoh:
·
Endapan
Al(OH)3 oleh AlCl3 terpeptisasi menjadi koloid Al(OH)3
·
partikel
tepung pada pembuatan agar-agar dopeptisasi oleh air menjadi partikel koloid
agar-agar
·
Serbuk
AgCL +
air suling menjadi koloid
·
Endapan
Al(OH)3 + HCl encer menjadi koloid
·
Larutan
FeCl3 + Fe(OH)3
menjadi koloid Fe(OH)3
c. Busur
Bredig
Yaitu
cara pembuatan koloid dengan mengunakan loncatan bunga api listrik.
Contoh
·
Pembuatan
Sol logam. Caranya
ü
Logam
yang akan dibuat menjadi sol logal digunakan sebagai elektroda.
ü
Kemudian
logam dicelupkan kedalam air (medium pendispersinya)
ü
Kedua
ujung logam dialiri arus listrik bertegangan tinggi sehingga terjadi loncatan
bunga api listrik.
ü
Logam
yang tadi berupa lempengan logam terpecah menjadi atom-atom logam.
ü
Kemudian
didinginkan, Karena pengaruh pendinginan
d. Homogenisasi
Yaitu
cara pembuatan koloid pembuatan koloid jenis emulsi dengan cara membuat suatu
zat menjadi Homogen.
Contoh
·
Pembuatan
susu bubuk
ü
Caranya
dengan memecah partikel minyak dan susu yang selanjutnya dilewatkan kedalam
alat homogenezer yang mempunyai pori-pori tertentu sehingga akan diperoleh
emulsi yang homogen.
Soal
Pendalaman Materi
1.
Cara
pembuatan koloid dari molekul-molekul atau ion-ion menjadi partikel koloid
disebut
a.
kondensasi
b.
koagulasi
c.
peptisasi
d.
ionisasi
e.
suspensi
2.
Cara
pembuatan koloid dari pertikel-partikel kasar menjadi partikel koloid disebut
….
a.
kondensasi
b.
koagulasi
c.
mekanik
d.
ionisasi
e.
suspensi
3.
Suatu
sol perak klorida dapat dibuat dengan penambahan air murni pada endapan perak
klorida. Cara pembuatan sol ini disebut ....
a.
kondensasi
b.
emulsifikasi
c.
koagulasi
d.
inversi
e.
peptisasi
4.
Di
antara beberapa percobaan pembuatan koloid:
1) larutan kalium asetat + alkohol
2) belerang + gula + air
3) susu + air
4) minyak + air
5) agar-agar yang dimasak
yang
menunjukkan proses pembuatan gel ialah … .
a.
1
dan 5
b.
3 dan
4
c.
1
dan 3
d.
2
dan 4
e.
2
dan 5
5.
Pembuatan
koloid berikut ini yang tidak tergolong cara kondensasi adalah …
.
a.
pembuatan
sol belerang dengan mengalirkan gas H2S
ke dalam larutan SO2
b.
pembuatan
sol emas dengan mereduksi suatu larutan garam emas
c.
pembuatan
sol kanji dengan memanaskan suspensi amilum
d.
pembuatan
sol Fe(OH)3 dengan hidrolisis larutan besi(III)
klorida
e.
pembuatan
sol As2S3 dengan
mereaksikan larutan As2O3 dengan
larutan H2S
JANGAN lUPA BERI COMENT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar